+ResistNews Blog - Direktur dinas intelijen Amerika Serikat CIA, John Brenna, Jumat (13/03), menyatakan bahwa negaranya tidak menginginkan rezim Bashar Assad di Suriah dan seluruh pilar-pilarnya. Hal itu karena di Suriah banyak kelompok-kelompok Islam “ekstrimis”, khususnya Daulah Islamiyah (ISIS).
“Tidak ada satu pun dari kita: Rusia, Amerika, (anggota) koalisi dan juga negara-negara Timur Tengah, menginginkan runtuhnya rezim dan pilar-pilar politik di Damaskus,” kata Brenna di depan Dewan Pusat Hubungan Luar Negeri AS di kota New York, Jumat.
Ia menunjukkan bahwa unsur-unsur yang dianggap ekstremis, di antaranya organisasi Daulah dan mantan aktivis Al-Qaidah saat ini meraih banyak pengaruh di sejumlah wilayah Suriah.
Sebagaimana direncanakan, AS akan mengerahkan seribu tentara ke Turki dan Saudi serta Qatar untuk melatih oposisi Suriah yang dianggap moderat. Pejuang oposisi itu akan dikirim kembali ke Suriah untuk berperang melawan Daulah Islamiyah dan faksi-faksi yang dianggap ekstremis lainnya.
Akan tetapi, AS sampai saat ini masih belum satu pikiran dalam misi pelatihan itu dengan pemerintah Turki. Di mana, AS lebih mementingkan memerangi Daulah, sementara Turki lebih mementingkan melengserkan rezim Bashar Assad. [arabi21.com/ +ResistNews Blog ]