Setelah pemerintahan Trump mengungkapkan parahnya kelemahan yang melanda benua Eropa, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menegaskan, Sabtu (5/12), bahwa Eropa dan Amerika Serikat, bersama dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden AS terpilih, Joe Biden, tidak boleh meninggalkan kekosongan politik yang diisi oleh Rusia atau Turki.
Menteri Jerman merujuk pada pentingnya Eropa dan Amerika Serikat kembali lagi sebagai mitra strategis. Menteri mengatakan dalam pernyataan kepada majalah Jerman “Der Spiegel”: “Kita tidak boleh meninggalkan kekosongan yang diisi oleh Rusia atau Turki seperti di Libya atau Suriah. Kita tidak dapat lagi memberikan ruang bagi pemain otoriter untuk melakukan permainan mereka. Kami orang Eropa siap melakukan bagian kami untuk memastikan perdamaian, demokrasi, dan hak asasi manusia dalam aliansi dengan Amerika Serikat.”
Eropa tidak dapat melawan Rusia, dan bahkan melawan Turki. Eropa melihat peran baru ini untuk Rusia dan Turki, dan Eropa juga tahu bahwa peran-peran ini, terutama di Timur Tengah, adalah karena lampu hijau Amerika, tetapi kejutan besarnya adalah bahwa Eropa memimpikan kembalinya hubungan AS dengan Eropa menjadi hangat,sehingga Eropa memiliki beberapa peran di dunia, yakni Eropa tidak dapat memiliki peran tunggal, bahkan juga takut pada peran baru Rusia dan Turki (hizb-ut-tahrir.info, 6/12/2020)