+ResistNews Blog - Lembaga Riset dan Polling Indonesia dalam surveinya mendapati jumlah pemilih golput dalam penyelenggaraan Pemilu 2014 diperkirakan melebihi 50 persen.
"Hanya 38,4 persen responden yang akan menggunakan hak suaranya, 23,4 persen memilih golput, 37 persen menyatakan masih ragu apakah akan memilih," kata Koordinator Tim Telepolling, Taufik Hidayat, seperti dikutipAntara, Selasa.
Hasil tersebut, menurut dia, mencerminkan apatisme publik dalam memberikan hak suara yang dikhawatirkan membuat angka golput bisa melebihi 50 persen sehingga legitimasi hasil pemilu bisa dipermasalahkan.
Menurut dia, kepercayaan publik yang rendah terhadap parpol terjadi akibat rendahnya kualitas anggota parlemen yang diusung parpol, banyaknya anggota legislatif yang terlibat korupsi dan tidak tercapainya target legislasi akibat perekrutan kader bermasalah yang dilakukan oleh parpol.
Sementara itu, survei juga menemukan bahwa mayoritas masyarakat merasa tidak mendapat pendidikan politik dari parpol dengan persentase sebesar 77,5 persen.
"Padahal, parpol menerima dana APBN yang seharusnya lebih diprioritaskan untuk pengeluaran pendidikan politik," katanya.
Taufik menambahkan partai politik juga dianggap tidak memiliki keterbukaan informasi sehingga masyarakat kurang dapat mengakses hal-hal yang terkait dengan parpol tersebut.
Selain itu, mayoritas masyarakat juga menilai parpol tidak memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya kepada mereka.[antara/ +ResistNews Blog ]