-->

nature of capitalism

Kapitalisme adalah sifat pembawaan...

Pembawaan dari manusia yg hawa nafsunya lebih besar 95 % duniawi...

Daripada 5 % dgn porsi keadilan, perdamaian, kasih sayang serta sifat ideal manusia lainnya --yg seharusnya-- diberikan porsi lebih besar!



Jika sejak jaman Romawi Kuno --Aristoteles--, kapitalisme tidak disebar maka tidak begini kondisinya. Setidaknya kapitalisme telah membuktikan bahwa sebagai ideologi transnasional, dia cukup banyak memakan dan menghisap jutaan darah manusia beserta seluruh isi buminya. Melalui ideologi transnasional-nya pulalah, kapitalisme --yang saat ini-- tengah diambang kebangkrutan ‘rela’ menghalalkan segala cara guna memperluas ideologi-nya agar tetap eksis hingga ke ujung dunia sekalipun. Maka jangan terkejut jika kamu mendapati orang tua yang sedang duduk santai di kursi reot menggunakan baju oblong berlogo kelinci Playboy ditengahnya, padahal mereka hidup di dusun yg sangat jauh dengan ‘hiruk-pikuk’ informasi kota. Maka tak heran jika kamu mendapati anak muda mudi --gaul-- tengah asyik bermasyuk ria di pematang sawah sunyi hanya sekedar mencoba kondom durex oleh jejakanya utk melakukan proses intercourse. Ya, inilah ideologi transnasional kapitalisme. Melalui sifat pembawaannya --menghalalkan segala cara-- maka tak heran kamu pun akan terseret dan terjerembab pula ke praktik halalnya --walaupun sebenarnya haram-- maka bisa dipastikan kapitalisme-lah sbg biang keroknya.
Sebagai biang kerok, tentu sebagai manusia --kita-- tidak mungkin menggunakan segala macam apapun itu sifatnya, & sebagai manusia yang sadar & waras maka tak mungkin pula mengambil praktik yang levelnya setara dgn sifat asli binatang. Layaknya Fear Factor, maka tak salah mereka memakan kumbang hidup, kaldu daging sapi busuk, atau belatung yang di mix and max menjadi jus, karena mereka pun telah menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang 50.000 dolar sebagai juara. Kita pun dpt memaklumi, walaupun berat maka inilah kapitalisme, hiks... Dengan atau tanpa dia pun dunia tetap tentram hidup berinteraksi, dengan atau tanpa dia pun dunia lebih nyaman menikmati penganan hidangan makanan tanpa harus ‘sibuk’ memilih makanan mahal lainnya. Kalaupun kapitalisme hidup pun manusia dapat tentram dan nyaman --asalkan-- sifat transnasional-nya diubah menjadi disnasional yang berorientasi pada dirinya sendiri --jangan disebar apalagi dipaksakan-- ke negara lain, maka bisa dipastikan kamu akan melihat sebuah negara kacau balau serta bejad moralnya yg tingkat sifat kemanusiaannya tidak jauh beda dgn binatang yg ada di Kebun Binatang Ragunan plus wisata jaman batu! Kalau ini sih..? Mau..! mau...!! mau..!!! Huahaha... [pemulungsampahjalanan]