+ResistNews Blog - Seorang pengunjung mall Westgate yang diserang oleh Mujahidin Harakat al Shabaab Somalia di Narobi, Kenya, mengungkapkan suasana saat terjadi penyerangan, Sabtu (21/9/2013).
Pauline, salah seorang warga Perancis mengaku sempat berhadapan langsung dengan salah seorang penyerang dan sempat berbicara dengannya. Pauline datang ke mall itu bersama dua anaknya, Emily (6 tahun) dan Eliot (4 tahun).
Ia menduga penyerang akan berbuat hal buruk terhadap dirinya dan kedua anaknya. Di luar dugaan, sang penyerang yang ia anggap sebagai teroris itu hanya mengatakan kepadanya mengenai agama Islam. Bahkan dengan ramah, sang "teroris" memberi coklat kepada dua anaknya.
Anggota mujahidin al Shabaab itu lantas mengatakan kepada Pauline bahwa dia dan kelompoknya bukanlah monster dan mengajaknya masuk Islam bukanlah hal buruk.
Para penyerang memisahkan para sandera berdasarkan agama mereka. Caranya, mereka menanyai sandera berbagai hal mengenai Islam. Yang bisa menjawabnya pasti Muslim dan dipisahkan dengan yang lainnya. Misalnya, mereka bertanya siapakah ibu Nabi Muhammad -shollallahu ‘alaihi wasallam-.
Milisi Jihadi afiliasi al Qaeda di Somalia, Harakat Shabaab al Mujahidin mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah pusat perbelanjaan di Nairobi pada Sabtu (19/9/2003). Mujahidin mengatakan di akun resmi Twitter, HSM Press bahwa serangan itu adalah pembalasan atas intervensi militer Kenya dan kejahatannya di Somalia.
“Kenya menyaksikan Westgate adalah keadilan atas dampak kejahatan yang dilakukan oleh militer mereka. Keamanan kalian bergantung pada keamanan kami, tarik mundur pasukan kalian dari negeri kami, dan kalian bisa dapatkan kembali keamanan yang akan kalian nikmati,” tambahnya. [arkan/ inilah.com/ shoutussalam/ +ResistNews Blog ]