-->

Berkunjung Ke Pabrik Roti Mujahidin Jabhat Al Nusrah Di Halab, Suriah


+ResistNews Blog - Beberapa pekan lalu tim reporter al Jazeera meliput sebuah kunjungan menarik di sebuah Pabrik Roti di Halab, Distrik Aleppo. Disana terungkap sebuah program distribusi roti yang dilakukan oleh Mujahidin Jabhat al Nusrah li Ahli Syam pada penduduk setempat.
Kurang lebih sekitar sepuluh bulan yang lalu, kelompok jihad yang berafiliasi dengan Tandzim Jihad al Qaeda ini datang ke Halab. Ketika itu tengah terjadi krisis kekurangan roti yang amat parah disana.
Jabhat al Nusrah kemudian mengambil alih kendali gudang persediaan gandum dan pabrik-pabrik pengolahnya. Lantas membuat program di tempat-tempat itu untuk memproduksi roti dan mendistribusikannya.
Pabrik-pabrik itu menghasilkan sekitar 350 ton gabah setiap harinya. 80% menjadi tepung gandum dan 20% sisanya menjadi pakan ternak. Tepung ini kemudian didistribusikan ke toko-toko roti di perkotaan dan pedesaan melalui komite administrasi mujahidin yang khusus dibuat untuk membawahi semua toko roti  di distrik Aleppo. Rata-rata, satu toko rotinya akan memproduksi roti yang setara dengan 10 ton gabah.
Untuk menghindari bombardir rezim Suriah, Mujahidin mendirikan pusat distribusi yang dijalankan dari kejauhan. Karena biasanya rezim akan menargetkan suatu wilayah atau gedung yang disekitarnya terlihat aktivitas Mujahidin Suriah.
Setelahnya, untuk merealisasikan praktek distribusi di lapangan, akan dipilih beberapa orang perwakilan di tiap wilayah atau desa, maupun kota, yang mendata semua orang dan keluarga yang berada di daerah yang ia wakili. Para perwakilan ini lantas datang ke toko-toko roti yang direkomendasikan oleh Mujahidin, dengan membawa daftar agar mereka bisa membeli roti dengan harga murah dan aman.
Dan untuk mencegah adanya penyalahgunaan dan tindak korupsi, Jabhat al Nusrah juga membuat pusat keluhan dari masyarakat, yang akan menampung berbagai masukan dan kritik.
Pada akhirnya, satu kilo roti dijual dengan harga hanya 40 Lira Suriah. Harga itu sudah termasuk subsidi 35% oleh Jabhat al Nusrah. Sementara total biaya produksi adalah sekitar 5 juta Lira Suriah per harinya.
Makanan-makanan itu dibuat dari sumber keuangan yang lain, sebagai misal dari uang hasil penjualan pakan ternak. Sementara uang hasil penjulan roti yang telah disubsisi itu dikumpulkan untuk penunjang dana produksi roti tahun depan.
Mengagumkan bukan, melihat bagaimana kelompok Jihad yang dimasukkan dalam daftar hitam teroris oleh Amerika ini mampu mengelola distribusi makanan, pun memberi makan semua penduduk di wilayah yang mereka kontrol. Berbeda dengan kondisi kaum muslimin Suriah yang berada di tenda-tenda pengungsian PBB yang kebutuhan hidupnya tidak tercukupi dengan baik. [arkan/ salafijournal/shoutussalam/ +ResistNews Blog ]