-->

Tentara pemerintah Suriah tetap gencarkan serangan

idlib
Tank pasukan pemerintah terlihat di Provinsi Idlib.
ResistNews - Serangan tentara pemerintah Suriah terhadap kantong-kantong yang dikuasai oposisi makin intensif meski gencatan senjata PBB diterapkan di negara tersebut.
Perkembangan ini disampaikan para pegiat oposisi hari Selasa (17/4). Organisasi oposisi Dewan Nasional Suriah mengatakan mereka mengutuk penembakan dan pengeboman di berbagai kota di Suriah yang dilakukan tentara Presiden Bashar Assad.
Dilaporkan jatuh korban jiwa di Provinsi Idlib dan Deraa sementara kota Homs terus dihujani tembakan.
Tim kecil pemantau internasional berada di Suriah untuk mengawasi gencatan senjata, namun mereka belum mengunjungi kawasan-kawasan konflik.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak tentara pemerintah untuk menahan diri dan bekerja sama secara penuh dengan tim pemantau.

Prospek suram

Ban Ki-moon telah meminta Uni Eropa menyediakan helikopter dan pesawat untuk tim pemantau karena kontak senjata di lapangan membuat mereka tidak bisa melukan perjalanan melalui darat.
Gencatan senjata adalah bagian dari upaya masyarakat internasional untuk mendorong perundingan antara pemerintah dan kelompok oposisi yang ingin menggulingkan Presiden Assad.
Namun berbagai pihak mengatakan pemerintah Suriah tidak sepenuhnya mematuhi gencatan senjata tersebut dan eskalasi terbaru menunjukkan kecil kemungkinan rencana perdamaian PBB dan utusan internasional Kofi Annan bisa diterapkan.
Para wartawan mengatakan tingkat kekerasan sejak gencatan senjata diterapkan berkurang, namun secara perlahan-lahan tentara pemerintah menaikkan intensitas serangan.
PBB mengatakan lebih dari 9.000 orang tewas sejak gerakan perlawanan melawan pemerintah pimpinan Presiden Assad pecah 13 bulan lalu.
Annan berada di Qatar untuk memberikan penjelasan tentang situasi Suriah kepada perwakilan Liga Arab.
Prakarsa Annan antara lain mendat dukungan sekutu dekat Suriah seperti Rusia. (bbc)