-->

Ngebet Perang Dengan Mujahidin, Paris Ngotot Ingin Bercokol di Libya



+ResistNews Blog - Perancis kembali umbar ancaman kepada para “teroris” di Libya bahwa tentaranya akan menyerang posisi militan jika mereka keluar dari persembunyiannya. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan hal itu menyusul semakin gencarnya perlawanan mujahidin di Libya.

Pasukan Perancis sudah tiba di Libya pada Senin (5/1) untuk menjaga perbatasan Libya dari lintasan pejuang.

Meski Paris ngotot ingin ikut andil di Libya, namun parlemen Libya mengaku menolak intervensi Barat di negaranya.

Hollande mendesak PBB untuk mengambil tindakan, demi membendung aktivitas mujahidin di negara Afrika Utara serta mencegah pengiriman senjata dari Libya ke kelompok militan di Sahel.

“Kami pastikan ada terorisme berlindung di sana, di selatan Libya. Tapi Prancis tak akan melakukan intervensi di Libya sebab itu kembali pada masyarakat internasional untuk bertanggung jawab,” kata Hollande.

Selain intervensi sepihak di Libya, pasukan Prancis juga telah menyiapkan sebuah pangkalan militer di utara Nigeria. Sekitar 200 tentara juga telah dikerahkan di markas gurun di Madama.

Para pemimpin Afrika telah mendesak negara Barat untuk melakukan intervensi di Libya, dalam pertemuan puncak di Dakar. Namun pada Senin, pemimpin Libya menyerukan Liga Arab membantu tapi mereka menolak intervensi bersenjata negara Barat. Libya lebih memilih negara-negara Arab dibanding Barat dalam menyelesaikan konflik mereka. (dailymail/lasdipo/ +ResistNews Blog )