-->

Imam Besar Al-Azhar Tolak Kontrol Zionis Atas Al-Aqsha



+ResistNews Blog - Imam Besar Al-Azhar Mesir Syaikh Ahmad Al-Thayib mengatakan Al-Azhar menolak penguasaan dan pengawasan Israel atas Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerussalem Timur).

“Al-Azhar dalam keadaan apapun tidak akan menerima kontrol penjajah Zionis atas Al-Aqsha,” kata Syaikh Ahmed al-Thayib dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (27/2).

“Tindakan Zionis ini akan menghambat perdamaian di seluruh dunia,” tambah imam Besar AL-Azhar.

Kata Syaikh Al-Thayib, proposal yang diusulkan Israel untuk membangun kontrol Israel atas Masjid Al-Aqsha merupakan “pelanggaran terang-terangan atas kesucian Islam”. Dia menyerukan negara-negara Muslim , bersama dengan “masyarakat dunia yang pro-kebebasan,” untuk mengambil sikap tegas terhadap usulan kontroversial itu.

Dalam sidang Knesset(parlemen Israel) pada Selasa, yang diboikot oleh anggota parlemen Arab, anggota parlemen membicarakan proposal kontroversial itu bersama anggota parlemen sayap kanan Israel Moshe Feiglin untuk menempatkan kompleks Masjid Al-Aqsha di bawah pengawasan Israel, sehingga menghilangkan hak administratif Jordan atas situs tersuci ketiga Islam, menurut sebuah situs berita Israel .

Proposal memicu ketegangan dengan Yordania, pemerintah menjawab dengan suara bulat pada hari Rabu untuk mengusir duta besar Israel di Amman. Anggota parlemen Yordania juga mengancam untuk menarik kepercayaan dari pemerintah Yordania jika yang terakhir gagal melaksanakan keputusan tidak mengikat tentang pengusiran duta Israel.

Sejak 1950-an, Kerajaan Hasyimiyah Yordania telah diberikan hak pengawasan semua situs keagamaan baik Muslim ataupun Kristen di Al-Quds.

Sebuah perjanjian damai antara Amman dan Tel Aviv pada 1994 mengakui peran pengawasan khusus Jordan atas tempat-tempat suci di kota.

Al-Quds direbut oleh Israel selama perang Timur Tengah 1967. Pada tahun 1980, negara Yahudi mencaplok kota itu, dimana tindakan tersebut tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Palestina menginginkan Al-Quds menjadi ibukota negara masa depan mereka. (kiblat.net/ +ResistNews Blog )