“Kita bangga peserta musabaqah ini adalah generasi muda yang kelak akan lebih mencintai dan memelihara Al-Quran dan Hadist dari orang-orang yang tidak benar,” terang Djamil.
Sejak dulu, lanjut Djamil, selalu ada upaya untuk menandingi Al-Quran namun segala daya upaya tersebut gagal menandingi keindahan dan kemurnian Al-Quran. Untuk itu, kita harus terus menjaga dan memelihara kesucian Al-Quran dan Hadist salah satunya melalui musabaqah ini
Abdul Djamil dalam sambutan penutupannya juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Kedutaan Besar Arab Saudi menyelenggarakan musabaqah yang telah berjalan 6 tahun dan dilakukan tidak pada tingkat nasional dan juara I, II, III akan disertakan pada musabaqah hafalan tingkat ASEAN dan Pasifik.
“Upaya yang dilakukan Kedubes Arab Saudi adalah bagian integral untuk mengemban amanah Rasullullah atas dua hal yaitu Al-Quran dan Hadist,” ujar Djamil.
Menurutnya, bangsa ini memerlukan perbaikan melalui akhlak mulia, dan nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Kita didorong untuk berpacu melawan idiologi-idilogi yang berkembang saat ini yang bisa merusak akhlak umat Islam.
Djamil berharap musabaqah ini untuk terus dilanjutkan, dibantu dan didukung bersama sehingga umat Islam di Indonesia menjadi terkemuka (ummatan wasatan) seperti diajarkan Al-Quran. [islampos.com/ +ResistNews Blog ]