Wartawan
BBC (BBC online 17/4) melaporkan Kementrian Pariwisata Tunisia akan
membuka kembali Pulau Djerba bagi orang Yahudi setelah tahun lalu sempat
dihentikan karena unjuk rasa menentang pemerintah di negara itu.
Menteri Pariwisata Elyes Fakhfakh mengatakan kepada para wartawan, Selasa 17 April, ingin mempertahankan tradisi kunjungan Yahudi yang sudah berlangsung selama berabad-abad itu.
Hal
tersebut disampaikan pada hari penutupan konferensi Organisasi
Pariwisata Internasional PBB, UNWTO, yang berlangsung di Pulau Djerba.
Di
pulau itu terdapat sebuah sinagog yang diperkirakan merupakan salah
satu sinagog tertua di Afrika . Setiap tahunnya sekitar 6.000 umat
Yahudi -yang sebagian berasal dari Eropa dan Israel- berkunjung ke
sinagog Ghriba di Djerba.
Sebelumnya
sempat terdengar kabar bahwa Tunisia tidak ingin meneruskan tradisi itu
untuk menerapkan yang disebut sebagai pariwisata halal.Namun menjelang
pembukaan konferensi, Senin (16/04), Perdana Menteri Tunisia, Hammadi
Jebali, juga sudah menegaskan bahwa rakyat Tunisia yang toleran akan
menyambut baik umat Yahudi di Pulau Djerba, seperti pada masa-masa yang
lalu.
“Kami
akan menjamin kondisi yang baik bagi kegiatan pariwisata di negara ini
dengan memerangi sejumlah perilaku,” tuturnya kepada para wartawan,
seperti dikutip kantor berita AFP.(AF dari berbagai sumber)