-->

Jubir Kemenlu AS Anggap Absennya Raja Salman di Pertemuan Camp David Sebagai Penghinaan



+ResistNews Blog - Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi memastikan diri tidak hadir dalam pertemuan puncak AS dengan sembilan negara Teluk.

Fox News mengabarkan Senin (11/5/2015), Kerajaan Saudi hanya mengirim dua utusannya dalam pertemuan yang dijadualkan berlangsung di Camp David akhir pekan ini. Yakni, menteri pertahanan Saudi, Pangeran Mohammed bin Nayef, dan Menteri Pertahanan Pangeran Mohammed bin Salman “Pembatalan itu telah dipastikan akhir pekan lalu,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Josh Earnest.

Jurubicara kementerian luar negeri AS, Marie Harf menilai, pembatalan itu dianggap sebagai penghinaan. Sebab, Obama telah merencanakan pertemuan empat mata dengan Raja Salman sejak lama. Namun satu sumber delegasi Saudi menolak anggapan hal itu sebagai penghinaan. “Raja Salman tak pernah menyatakan diri untuk hadir dalam pertemuan itu,” tutur sumber tadi.

Negara lain yang mengikuti langkah Saudi adalah Bahrain. Sahabat Saudi ini hanya mengirim Putra Mahkota Salman bin Hamad Al Khalifa beserta rombongan. Padahal Bahrain, yang menjadi sekutu AS, menjadi basis militer Armada ke-5 AS yang mengawasi kawasan Teluk dan Samudera Hindia.

Sedangkan Kesultanan Oman, hanya mengirimkan deputi PM Sayyid Fahd bin Mahmoud Al Said. Demikian juga Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, juga tidak hadir, akibat terkena serangan stroke.

Ada beberapa kabar, pembatalan itu erat berkaitan dengan kesepakatan nuklir AS dan Iran. Saudi dan sekutunya khawatir Iran akan meningkatkan pengaruhnya di Timur Tengah. Kesepakatan itu juga dikhawatirkan menyebabkan pencairan dana miliaran dolar milik Iran yang dapat digunakan kelompok Syiah. (inilah/lasdipo/ +ResistNews Blog )