1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.
Pendidikan Islam
menakankan akan pentingnya kesadaran diri. Kesadaran akan banyanya
nikmat yang telah dinikmati oleh manusia. Semua nikmat tresebut bersal
dari Allah SWT. kaitannya dengan dunia pendidikan adalah bagaimana
pendidikan Islam member pemahaman, kesadaran kepada peserta didik untuk
menyadari bahwa semua nikmat yang diperolehnya berasal dari Allah.
Pendidikan Islam
hendaknya mampu mendidik peserta didik yang mempunyai karakter syukur
atas semua nikmta Allah. Karakter syukur tersebut merupakan ejawantah
dari kesadaran bahaw semua nikmat yang diterima oleh peserta didik
adalah dari Allah. Dengan demikian pendidikan Islam tidak dapat lepas
dari upaya mendidik peserta didik berkarakter syukur, mempunyai sikap
mau berterima kasih.
Tidak itu saja
pendidikan hendaknya mampu mewujudkan karakter syukur tersebut dalam
bentuk yang lebih luas, yaitu dibuktikan dengan menunaikan ibadah
salat. Peserat didik mampu mendirikan salat dengan kesadarannya
sendiri, bukan dipkasa, di sisilah letak peran pentiung pendidikan
Islam, yaitu bagaimana mendidik peserta didik mampau mendirikan salat
sebagai bagian dari karakter syukur kepada Allah atassemua nikmat yang
telah diterimanya.
Pendidikan islam yang
tidak mampu mengarahkan, menggerakan peserta didik untuk mendirikan
salat dengan baik, maka pendidikan Ilsma belum berhasil, pendidikan
belum dilakukan dengan baik. Untuk itu satu diantra sekian banyak
karakteristik keberhasilan pendidikan islam adalah peserat didik mampu
mendirikan salat dengan baik dan benar tanpa ada paksaan dan
keterpaksaan.
Artinya adalah
peserta didik mendirikan salat karena Allah semata, bukan karena ingin
nilai yang tinggi, tetapi karena Allah semata. Jika peserat didik telah
mendirikan salat karena Allah, maka pendidikan Islam dikatakan
berhasil. Dengan adanya salat yang didirikan karena Allah akan timbul
kesadaran untuk selalu mengabdi kepada Allah dan selalu bersyukur kepada
Allah. Untuk mewujudkan keikhlasan dan pengabdian secara tulus
membutuhakn pengorbana, pengorbanan peserta didik, baik dengan harta
benda, ternak maupun korban perasaan, korban waktu, tenaga dan korban
lainnya dalam upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Korban yang
dilakukan peserta didik merupkana bagain penting dari upaya peserta
didik memperoleh nikmat yang lebih banyak lagi.
Kalau ada pihak lain
yang membenci sikap peserat didik yang taat beribadah, taat mengerjakan
salat, maka orang yang membenci tersebut akan mendapatkan hukuman dari
Allah, balasan tersebut adalah terputusnya nikmat yang diterimanya. Hal
ini member kesan bahwa peserat didik yang komitmen dengan agamanya
banyak mengalami tantangan, banyk orang yang membencinya, akan tetapi
tantangan tersebut justru akan menmabh kekuatan peserta didik yang taat
tresebut menuju Allah, meskipun berbagai hambatan menghadangnya.