-->

Presiden Rusia larang pemakaian jilbab di sekolah

blog.resistnews.web.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan melarang pemakaian jilbab bagi setiap siswi di setiap sekolah. Pernyataan Putin ini memicu berbagai reaksi.

Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Kamis (18/10), pernyataan Putin itu menyusul insiden di selatan Rusia, awal pekan ini. Saat itu kepala sekolah melarang siswinya masuk sekolah karena memakai jilbab. Keluarga mereka kemudian memprotes tindakan itu dan mengatakan anak mereka merasa terancam.

Putin menegaskan pelarangan pemakaian jilbab di setiap sekolah karena Rusia bukanlah negara agama dan pemerintah Rusia harus mengimplementasikan kondisi yang sama bagi setiap warga. "Kita memiliki negara sekular dan kita harus menerapkan hal itu," kata Putin.

Namun, Putin meminta agar warga Rusia tetap tenang terkait hal ini sehingga tidak menimbulkan perselisihan. Dia mengatakan pemerintah sudah seharusnya memperlihatkan rasa hormat kepada semua penganut kepercayaan.

Di beberapa negara isu larangan pemakaian jilbab juga menjadi isu diperdebatkan. Bulan ini polisi Azerbaijan bentrok dengan warga yang memprotes pelarangan pemakaian jilbab di sekolah di beberapa negara muslim bekas pecahan Uni Soviet itu.

Pemakaian jilbab atau kerudung di tempat umum telah dilarang di Prancis dan Belgia. Penerapan itu juga diberlakukan di beberapa kota di Spanyol dan tempat lainnya di Eropa.

Putin mengatakan Rusia harus belajar dari keputusan negara-negara seperti Prancis dan Belgia. "Kita harus bisa melihat isu ini dapat diselesaikan oleh negara tetangga kita di Eropa dan itu semua bisa teratasi," ucapnya.

Sedikitnya ada 20 juta warga muslim menetap di Rusia. Banyak di antara mereka tinggal di areal pegunungan di sebelah utara Kaukasus. (merdeka.com/blog.resistnews.web.id)