-->

ACTion Team for Rohingya Kirim Tim Advance ke Tanjung Pinang

ResistNews - Hari ini, Dony Aryanto dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) memimpin Advance Team sebelum ACTion Team for Rohingya beraksi  memberi bantuan. Tim Advance ini penting dikirimkan untuk menentukan bantuan kemanusiaan yang tepat bagi para pengungsi Rohingya yang terdampar di Indonesia.

"Namun demikian kita akan menyempatkan juga menyampaikan bantuan dasar di titik-titik tertentu," jelas Dony Aryanto. 

Dony akan dibantu relawan lokal, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, di lokasi penampungan pengungsi Rohingya yang memohon suaka ke Indonesia. Muslim Rohingya, hampir 20 tahunan hidup dalam teror dan penindasan. Selain assesment di dalam negeri, ACT masih menanti proses legal untuk bisa masuk ke sasaran pengungsi di Bangladesh maupun Myanmar.
Seperti diberitakan, sebanyak 55 warga Myanmar ditemukan terdampar ke perairan Bluka Tubai, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Rabu, 1 Februari lalu. Imigrasi dan Pemda Aceh Utara kemudian mengevakuasi mereka ke tempat penampungan sementara di bekas Kantor Imigrasi di Peunteut, Blang Mangat, Lhokseumawe. Dua dari 55 warga Rohingya itu, M Nizam dan Kolimullah kabur dari lokasi tersebut pada Rabu 8 Februari dan Rabu ,15 Februari 2012.
Pada tanggal 22 Februari 2012, pihak Imigrasi dan Pemda Aceh Utara mengirimkan pengungsi tersebut ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat di Tanjung Pinang, Kepulaian Riau.*
"Bangsa Indonesia, bangsa besar dan humanis. Kita tidak bisa abai pada masalah kemanusiaan terutama yang begitu parah menimpa etnik Rohingya. Kami mengambil sebagian peran kemanusiaan. Kami optimis, banyak institusi di negeri ini, punya kepedulian yang sama,"  ujar M. Insan Nurrohman, Direktur Program ACT.(act.or.id)