"Setelah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, Perdana Menteri telah memerintahkan masjid yang disengketakan dipindah ke lokasi yang sesuai secepat mungkin," Sisira Wijesinghe, sekretaris media Perdana Menteri DM Jayaratne, kepada Reuters, sebagaimana dilansir situs onislam, 23 April 2012.
Ia mengatakan, masjid yang telah didirikan sekitar lima puluh tahunan yang lalu di pusat kota Dambulla, akan dipindahkan di daerah lain.
Pejabat Sri Lanka menyatakan bahwa pemindahan masjid terjadi setelah diskusi dengan beberapa menteri Muslim.
Para biksu mengatakan bahwa masjid itu dibangun secara ilegal di daerah suci bagi umat Buddha. Jumat lalu, para biksu menggelar demonstrasi saat sholat Jumat, sehingga mengganggu aktivitas para jamaah. Mereka juga mengancam akan merusak masjid pekan depan jika tempat ibadah Muslim itu tidak dipindah.
Muslim yang tinggal di daerah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa masjid telah ada sejak 1962 dan shalat telah dilakukan selama tiga dekade terakhir.
Tapi politisi Muslim telah membantah menyetujui keputusan pemerintah untuk memindah masjid.
"Ini adalah pernyataan palsu," AHM Fowzie, seorang menteri kabinet senior yang beragama Islam, kepada Reuters.
"Tidak ada diskusi tentang ini dan kami tidak setuju dengan relokasi masjid."
Politisi lain dari partai yang memerintah, Azath Sally, mengatakan bahkan jika keberdaan masjid adalah ilegal, orang-rang yang menentang itu tidak harus "bertindak seperti preman".
"Apakah Tamil dan Muslim tidak memiliki hak untuk hidup di negeri ini sekarang?" Azath Sally mengatakan kepada BBC News Online.
Muslim Sri Lanka yang dikenal dengan sebutan bangsa "Moor", adalah kelompok etnis terbesar ketiga di negara itu setelah Sinhala, yang membentuk 70 persen dari rakyat, dan Tamil, yang mencapai 12,5 persen.
Para pengamat mengatakan pemerintah telah berada di bawah tekanan untuk menyerah pada mayoritas Buddha setiap kali ada bentrokan etnis.
Selama perang saudara yang panjang di negara itu, komunitas Muslim seringkali terjebak di antara dua pihak yang bertikai dan memiliki reputasi untuk moderasi.
Muslim tinggal tersebar di seluruh pulau dari Galle di selatan ke semenanjung Jaffna yang didominasi Tamil di utara.
Umumnya minoritas muslim bekerja dalam bidang perdagangan, dari membuka hingga ada juga yang mendominasi bisnis permata terutama di Ratnapura [Jewel City] dan para pedagang ekspor-impor di ibukota Colombo.
Di pantai barat, umat Islam terutama bekerja dalam bidang bisnis dan perdagangan, sedangkan di pantai timur mereka merupakan petani, nelayan dan pedagang.
Ket foto; Ilustrasi sebuah masjid
[muslimdaily.net/OI]