-->

Komisi IX DPR: Pemerintah Gagal Lindungi Rakyat

ResistNews Komisi IX DPR RI menyatakan, Pemerintah SBY-Boediono gagal melindungi rakyatnya, menyusul tewasnya tiga TKI asal NTB di Malaysia. Sebab, kejadian ini bukan kali pertama terjadi.
Demikian pernyataan sikap Komisi IX DPR RI, yang disampaikan Ribka Tjiptaning selaku ketua komisi, dalam siaran persnya, Kamis (26/4/2012).
Menurut Ribka, dari data yang diterima komisinya, diketahui ketiga TKI asal NTB tersebut tewas karena ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia. Pihak Malaysia menyatakan, ketiga TKI itu ditembak karena ingin melakukan tindak kejahatan.
Namun, berbagai pihak di Indonesia masih menyangsikan jawaban dari pihak Malaysia.
"Bahkan, ada dugaan ketiganya korban perdagangan manusia, karena pada jasad ketiga TKI ditemukan kejanggalan yang mengarah ada organ tubuh yang diambil," ujar Ribka.
Dalam catatan ketenagakerjaan Indonesia, lanjutnya, diketahui polisi Malaysia juga pernah menembak para buruh migran asal Sampang, Madura, Jawa Timur pada 2010.
Menurutnya, perlakuan yang tidak manusiawi dari pihak Malaysia, baik aparat maupun majikan kepada TKI Indonesia, sudah sering dilakukan.
Sejumlah elemen masyarakat, termasuk LSM, Serikat Buruh Migran, hingga DPR, sudah melakukan berbagai upaya untuk menuntut Pemerintah Indonesia agar serius melindungi TKI di Malaysia.
Namun, kejadian memilukan ini kembali terulang. Karena itu, Komisi IX menilai Pemerintah SBY-Boediono telah gagal melindungi rakyatnya yang menjadi TKI di negeri orang.
Dalam pernyataan sikapnya, Komisi IX juga mengutuk keras tewasnya tiga TKI asal NTB yang ditembak Polisi Diraja Malaysia tersebut.
Komisi IX menuntut pemerintah membentuk tim pencari fakta atas peristiwa nahas tersebut.
"Menuntut Pemerintah RI menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Malaysia atas kejadian tersebut, yang bagi masyarakat Indonesia merupakan peristiwa yang melukai harkat kemanusian," tukas Ribka.