-->

Bank Sentral Eropa Berharap Krisis Yunani Berhenti 2014

http://gaf.co.id/wp-content/uploads/2011/03/european-central-bank.jpg
ResistNews - Yunani yang diselamatkan Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF) setelah terperosok dalam resesi di tahun kelimanya, harus kembali tumbuh mulai 2014.

“Saya mengharapkan, ada kelanjutan dari implementasi program pemerintah untuk stabilisasi keuangan publik yakni pertumbuhan positif Yunani mulai 2014,” kata anggota direksi Bank Sentral Eropa, Joerg Asmussen kepada Rheinische Post dalam wawancara hari ini.

Seperti yang dikutip dari Sydney Morning Herald (10/4/2012), Bank of Greece mengestimasikan ekonomi akan menciut 4.5% tahun ini. Ini merupakan tahun resesi kelima bagi negara anggota zona euro pasca runtuhnya keuangan publik yang memaksa Athena mencari bantuan Uni Eropa dan IMF pada tahun 2010.

Salah satu tujuan program stabilisasi dari pemerintah itu adalah sikap penghematan besar-besaran, untuk mempertahankan Yunani di 17 negara zona euro. Asmussen menambahkan, jika Yunani meninggalkan zona euro, biayanya tak terhitung.

Asmussen, mantan deputi menteri keuangan Jerman itu menjabat posisinya di Bank Sentral Eropa (BSE) pada Januari lalu. Dia bersikeras, penawaran itu merupakan keistimewaan yang diberikan BSE karena krisis utang zona euro sifatnya sementara.

BSE mengucurkan sekitar 1 trilyun euro (Rp 12.000 trilyun) ke sistem perbankan Yunani pada Desember dan Februari. Menawarkan bank-bank komersil pembiayaan super murah dengan harapan mereka bisa meminjamkan uang dan menggenjot bisnis.

Ada beberapa kekuatiran, terutama di Jerman. Bahwa segunung uang tunai murah itu bisa-bisa malah memperparah inflasi dan memunculkan aktifitas spekulatif di pasar, bukannya pertumbuhan ekonomi sejati.

BSE menyadari masalah itu, namun pekan lalu Mario Draghi mengatakan masih terlalu dini untuk mengubah strategi meski belum ada kepastian dalam pemulihan ekonomi yang beberapa bulan terakhir tercatat melambat.

“Sangatlah penting bahwa penawaran istimewa BSE ini terbatas waktu dan tak ada satu orang pun yang boleh berpikir karena kita sudah menawarkan pendanaan seperti itu dua kali, maka kita akan menawarkan untuk ketiga kalinya,” pungkas Asmussen. (ang/ang/dtk)