Imam Syakir Mamatov mengumumkan keputusannya hari Rabu kemarin (27/7) pada sesi dewan kota Osh. Dia mengatakan alasan pelarangan adalah bahwa beberapa anak yang mengikuti kelas agama di masjid-masjid tidak pergi ke sekolah umum, mengutip kejadian di Masjid Alai Osh sebagai contoh.
Para pejabat setempat mengatakan penyelidikan mengungkapkan bahwa 11 anak-anak lokal secara ilegal menghadiri kelas agama di masjid pada setiap hari bukannya pergi ke sekolah umum.
Juru bicara Mamatov itu, Maksat Mambetaliev, mengatakan kepada RFE/RL bahwa Direktorat Urusan agama Kyrgyzstan belum diberitahu tentang keputusan imam tersebut.
Ada 51 masjid resmi terdaftar di Osh, yang merupakan kota terbesar kedua di negara Kyrgyzstan dengan populasi sekitar 220.000.(fq/rferl)