-->

“Amerika Kembali Membantai Warga Sipil Di Waziristan: Tidak Cukupkah Pembantaian demi Pembantaian Ini Menjadi Alasan Untuk Menolak Pemimpin Negara Penjajah Amerika “ The Real Terorist “ ?

Koresponden Aljazeera di Islamabad mengutip dari sumber keamanan yang mengatakan bahwa enam orang meninggal dalam pengeboman yang diyakini dilancarkan oleh pesawat AS terhadap wilayah kesukuan di utara Waziristan, di Pakistan.

Sumber tersebut menjelaskan bahwa dua orang meninggal setelah sebuah rudal ditembakkan dari sebuah pesawat tak berawak pada sebuah mobil di distrik Datta Khel di utara wilayah itu.

Penembakan itu dilakukan beberapa jam setelah pembantaian atas empat orang lainnya akibat tembakan lima rudal dari pesawat tak berawak di kompleks perumahan, dan sebuah mobil di dekat pusat kota Miranshah di wilayah tersebut.

Dengan demikian, di wilayah itu telah terjadi tiga serangan oleh pesawat tak berawak dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam yang mengakibatkan 16 orang tidak berdosa meninggal.

Sementara di wilayah Badabirah dekat Peshawar, enam tentara dan petugas keamanan tewas dalam sebuah serangan yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata tak dikenal di sebuah pos pemeriksaan gabungan tentara dan polisi.

Dalam hal lebih dari 830 orang meninggal di Pakistan akibat dari sekitar 90 operasi pemboman oleh Amerika sejak Agustus 2008.

Washington mengatakan dalam serangan ini telah meninggal tokoh utama dalam pergerakan Taliban dan al-Qaeda, tetapi serangan seperti ini justru memicu kekesalan Pakistan yang menjadi sekutu AS, sehingga semakin meningkatkan sentimen anti-Amerika.

Pemerintah Pakistan ingin Amerika melengkapi Pakistan dengan teknologi pesawat tak berawak, dimana dengannya diharapkan militer Pakistan dapat melancarkan serangan sendiri terhadap kelompok milisi bersenjata. (aljazeera.net, 17/3/2010)