-->

Miliuner Swedia Kucurkan Rp65 Miliar untuk Lawan Islam



Miliuner Swedia, Patrik Brinkmann

STOCKHOLM--Pengusaha Swedia, Patrik Brinkmann, menyatakan bahwa ia akan mengucurkan dana €5 juta (atau sekitar Rp65 miliar) ke kas Pro NRW, sebuah partai populis anti-Islam di Cologne, Jerman, seperti dilansir laman situs The Local hari ini.

Dalam sebuah laporan yang disiarkan akhir pekan lalu, Brinkmann mengatakan bahwa ia khawatir Jerman menjadi "terlalu asing" dan hukum Syariah akan diterapkan di negara itu. "Namun, tidak ada, atau sangat sedikit, politisi yang menganggap hal ini serius," ujar Brinkmann.

"Itulah mengapa saya yakin bahwa sebuah sayap kanan baru di Jerman tidak hanya akan sukses, tapi dalam lima atau 10 tahun ke depan akan menjadi sebesar FPO di Austria atau SVP di Swiss," tambahnya, merujuk pada Partai Kebebasan Austria dan Partai Rakyat Swiss, dua kelompok ekstrem kanan yang memperoleh kesuksesan dalam pemilu.

Miliuner yang dikabarkan telah memiliki hubungan dengan partai ekstrem kanan NPD dan DVU itu akan mendanai sebuah bangunan untuk digunakan Pro NRW sebagai pusat anti-Islam.

Burkhard Freier, wakil kepala badan intelijen Verfassungsschutz di North Rhine-Westphalia Jerman, menilai Pro NRW dan kelompok yang terkait, Pro Koln (Pro Cologne), sebagai organisasi yang berbahaya.

Namun, ia menambahkan bahwa keanggotaan Pro NRW sangat kecil, sekitar 300 orang, sehingga tidak memiliki banyak pengaruh di North Rhine-Wetphalia, negara bagian Jerman yang paling padat penduduknya.

Pada tahun 2004, Brinkmann mendirikan Yayasan Benua Eropa (Kontinent Europa Stiftelse - KES) di Swedia, sebuah kelompok yang berusaha membangun sebuah "peradaban besar Eropa" yang akan mencakup Rusia.

Brinkmann kemudian, pada tahun 2008, menimbulkan kehebohan saat membeli villa di pinggiran kota Berlin dengan harga €3,3 juta, dan memicu kecemasan dari pihak berwenang Jerman bahwa tempat itu akan menjadi basis bagi kegiatan neo-Nazi. Para agen intelijen Jerman menganggap Patrik Brinkmann sebagai tokoh ekstremis sayap-kanan kelas dunia.