Pada saat penerbangan Northwest Airlines 243 dari Amsterdam menuju Detroit – rute yang persis sama dengan pesawat yang dinaiki oleh pemuda Nigeria yang dituding berusaha meledakkan pesawat pada hari Natal lalu – mulai mendarat di Detroit, empat orang penumpang Muslim dianggap telah melakukan "tindakan mengkhawatirkan" yang membuat resah para penumpang lain.
Disebutkan bahwa ada salah satu pria yang menarik selimut di atas kepalanya ketika pesawat mendarat pada pukul 1.05 siang waktu setempat. Hal tersebut menarik perhatian polisi.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan kepada ABC News, Otoritas Keamanan Transportasi mengatakan bahwa pihaknya diberitahu mengenai keberadaan "penumpang mencurigakan" dalam penerbangan tersebut. Pihak berwenang, termasuk agen-agen dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, Federal Air Marshal, dan FBI, mengawasi pesawat tersebut dan menahannya di gate bandara selama 15 menit.
Para petugas bea cukai menginterogasi keempat penumpang Muslim tersebut kemudian melepaskan mereka. Para penumpang lain mengidentifikasi keempat pria tersebut sebagai pria keturunan Timur Tengah berusia rata-rata 20 tahun.
Tidak ada penangkapan yang dilakukan sehubungan dengan kejadian tersebut. Aparat penegak hukum tidak memberikan informasi mengenai penumpang tersebut atau tindakan yang mereka lakukan sehingga harus diinterogasi.
Juru bicara Delta, Susan Elliott, mengatakan: "Empat orang penumpang tersebut tidak mematuhi instruksi awak pesawat. Karena curiga, awak pesawat meminta pihak berwajib untuk memeriksa pesawat pada saat mendarat." Northwest Airlines adalah anak perusahaan dari Delta.
"Jika "ancaman" tersebut serius, maka pihak berwenang tidak akan memperbolehkan pesawat tersebut untuk memasuki terminal bandara."
Kejadian tersebut merupakan peristiwa kepanikan terbaru di pesawat yang sampai melibatkan aparat kepolisian, namun pada akhirnya "ancaman" yang dikhawatirkan tidak pernah terjadi.
Pekan lalu, petugas keamanan udara Oregon mengirimkan dua buah jet tempur F-15 setelah ada seorang penumpang Hawaiian Airlines yang menuju Maui menolak melepaskan tas tangannya dan dianggap "mencurigakan".
Keoni Wagner, wakil presiden humas maskapai tersebut, menyatakan bahwa kejadian tersebut adalah insiden "tingkat rendah" yan melibatkan seorang penumpang yang mengganggu. Aparat bandara mengatakan bahwa pesawat tersebut mengisi bahan bakar dan kembali terbang menuju Hawaii. Ada 231 orang penumpang di atas pesawat tersebut.
Seorang penumpang, pria 56 tahun dari Salem, Oregon, akhirnya dilepaskan tanpa tuduhan setelah diinterogasi FBI.
Satu hari setelah Natal, keresahan melanda penerbangan dari Amsterdam menuju Detroit. Hal tersebut terjadi setelah seorang penumpang, yang keracunan makanan, berada terlalu lama di dalam toilet pesawat.
Pekan lalu, bandara Bakersfield, California, ditutup selama beberapa jam setelah sebuah tas menyebabkan alarm keamanan menyala. Awalnya, sebuah cairan "mencurigakan" dinyatakan positif sebagai bahan peledak, namun belakangan diketahui bahwa cairan "mencurigakan" tersebut hanya madu. (dn/ab) www.suaramedia.com