+ResistNews Blog – Bezalel Smotrich adalah seorang anggota Knesset atau parlemen Israel dan termasuk di jajaran pejabat senior penjajah Israel. Pada hari Sabtu (02/01) ia membuat pernyataan yang menyerukan dilakukannya invasi untuk menduduki ibukota Suriah, Damaskus. Sebagaimana dilaporkan oleh harianFelesteen, hal itu didasarkan pada perintah dalam “kitab suci” Yahudi Taurat.
Saat tampil di sebuah acara TV Israel Channel 2, Bezalel Smotrich, wakil juru bicara di parlemen Israel ini mengatakan bahwa batas-batas negara Israel yang sesungguhnya berada jauh melebihi batas-batas yang ada saat ini. Dan berdasarkan Taurat, batas wilayah Yerusalem juga meliputi kota Damaskus.
Ketegangan yang terus meningkat di wilayah Palestina yang dijajah Israel menyebabkan puluhan orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka akibat terlibat dalam bentrokan berdarah. Gelombang kekerasan itu dipicu oleh berbagai aksi brutal para ektrimis Yahudi yang secara ilegal menduduki tanah Palestina di mana komunitas internasional juga dibuat geram oleh mereka.
Smotrich sendiri yang merupakan anggota partai ekstrimis Israel “Jewish Home” ini menyarankan bahwa untuk sementara Israel bisa menerima batas-batas negara seperti yang ada sekarang ini termasuk dataran tinggi Golan dan Tepi Barat. Namun ia menekankan, Israel harus terus bekerja untuk mewujudkan batas teritorial negara yang sesungguhnya seperti yang diperintahkan dalam Taurat.
Anggota parlemen Israel ini kembali mengulangi pernyataannya bahwa para pemukim ekstrimis Israel yang melakukan pembakaran terhadap rumah salah satu keluarga Palestina bukanlah teroris. Menurutnya, pelaku aksi semacam itu bisa disebut teroris apabila yang melakukan adalah orang-orang Arab yang menjadi musuh Yahudi.
Ia menyerukan kepada para pemimpin di lingkungan wilayah pendudukan untuk mengawasi seluruh tanah di Tepi Barat yang diduduki Israel, dan menganggapnya sebagai tanah Israel.
Ia menekankan bahwa siapa saja yang tidak bisa menerima kedaulatan Israel atas Tepi Barat harus diusir keluar dari wilayah tersebut, sambil ia menyebutkan bahwa di sana ada 20 negara Arab yang bisa menjadi tujuan mereka.
Di bagian akhir, Smotrich akhirnya menekankan pentingnya membangun sebuah kuil Yahudi yang lokasinya berada di Masjid Al-Aqsha. [MEE/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]
Saat tampil di sebuah acara TV Israel Channel 2, Bezalel Smotrich, wakil juru bicara di parlemen Israel ini mengatakan bahwa batas-batas negara Israel yang sesungguhnya berada jauh melebihi batas-batas yang ada saat ini. Dan berdasarkan Taurat, batas wilayah Yerusalem juga meliputi kota Damaskus.
Ketegangan yang terus meningkat di wilayah Palestina yang dijajah Israel menyebabkan puluhan orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka akibat terlibat dalam bentrokan berdarah. Gelombang kekerasan itu dipicu oleh berbagai aksi brutal para ektrimis Yahudi yang secara ilegal menduduki tanah Palestina di mana komunitas internasional juga dibuat geram oleh mereka.
Smotrich sendiri yang merupakan anggota partai ekstrimis Israel “Jewish Home” ini menyarankan bahwa untuk sementara Israel bisa menerima batas-batas negara seperti yang ada sekarang ini termasuk dataran tinggi Golan dan Tepi Barat. Namun ia menekankan, Israel harus terus bekerja untuk mewujudkan batas teritorial negara yang sesungguhnya seperti yang diperintahkan dalam Taurat.
Anggota parlemen Israel ini kembali mengulangi pernyataannya bahwa para pemukim ekstrimis Israel yang melakukan pembakaran terhadap rumah salah satu keluarga Palestina bukanlah teroris. Menurutnya, pelaku aksi semacam itu bisa disebut teroris apabila yang melakukan adalah orang-orang Arab yang menjadi musuh Yahudi.
Ia menyerukan kepada para pemimpin di lingkungan wilayah pendudukan untuk mengawasi seluruh tanah di Tepi Barat yang diduduki Israel, dan menganggapnya sebagai tanah Israel.
Ia menekankan bahwa siapa saja yang tidak bisa menerima kedaulatan Israel atas Tepi Barat harus diusir keluar dari wilayah tersebut, sambil ia menyebutkan bahwa di sana ada 20 negara Arab yang bisa menjadi tujuan mereka.
Di bagian akhir, Smotrich akhirnya menekankan pentingnya membangun sebuah kuil Yahudi yang lokasinya berada di Masjid Al-Aqsha. [MEE/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]