+ResistNews Blog – Pemerintahan Presiden Vladimir Putin menawarkan diri untuk menengahi hubungan diplomatik yang tengah memanas antara Arab Saudi dan Iran.
Dikutip dari Anadolu Agency, Senin(4/1), Rusia telah menawarkan untuk menengahi konflik antara Arab Saudi dan Iran menyusul eksekusi ulama Syiah.
Iran dan Arab Saudi sendiri telah memutuskan hubungan diplomatik diantara mereka. Bahkan otoritas Penerbangan sipil Saudi menghentikan penerbangan dari dan ke Iran.
Kemenlu Rusia, Sergey Lavrov mengatakan kepada RIA Novosti bahwa pemerintah Moskow bersedia untuk menengahi hubungan kedua negera tersebut yang sedanga memanas.
“Kami menyatakan penyesalan yang tulus atas eskalasi ketegangan antara Arab Saudi dan Iran. Jika perlu, Moskow bersedia untuk memainkan peran mediator antara negara-negara,” katanya.
Pada Sabtu kemaren, Arab Saudi mengeksekusi 47 tahanan, termasuk seorang ulama Syiah terkemuka Nimr Baqir Amir al-Nimr. Dia juga telah terbukti memimpin protes massa terhadap Kerajaan Arab Saudi di timur provinsi Qatif pada Juli 2012.
Namun setelah eksekusi ulama Syiah tersebut, sebuah demsontran Syiah Iran menyerbu kedutaan Arab Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di Masyad.
Sementara itu Iran juga memperingatkan Arab Saudi dan mengatakan bahwa, Kerajaan akan membayar harga yang mahal atas eksekusi ulama Syiah.
Dalam menanggapi kecaman tersebut, kemenlu Saudi, Adil al-Jubeir mengatakan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran dan memberikan waktu 48 jam untuk semua diplomatt Iran untuk meninggalkan Arab Saudi. [Anadolu Agency/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]
Dikutip dari Anadolu Agency, Senin(4/1), Rusia telah menawarkan untuk menengahi konflik antara Arab Saudi dan Iran menyusul eksekusi ulama Syiah.
Iran dan Arab Saudi sendiri telah memutuskan hubungan diplomatik diantara mereka. Bahkan otoritas Penerbangan sipil Saudi menghentikan penerbangan dari dan ke Iran.
Kemenlu Rusia, Sergey Lavrov mengatakan kepada RIA Novosti bahwa pemerintah Moskow bersedia untuk menengahi hubungan kedua negera tersebut yang sedanga memanas.
“Kami menyatakan penyesalan yang tulus atas eskalasi ketegangan antara Arab Saudi dan Iran. Jika perlu, Moskow bersedia untuk memainkan peran mediator antara negara-negara,” katanya.
Pada Sabtu kemaren, Arab Saudi mengeksekusi 47 tahanan, termasuk seorang ulama Syiah terkemuka Nimr Baqir Amir al-Nimr. Dia juga telah terbukti memimpin protes massa terhadap Kerajaan Arab Saudi di timur provinsi Qatif pada Juli 2012.
Namun setelah eksekusi ulama Syiah tersebut, sebuah demsontran Syiah Iran menyerbu kedutaan Arab Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di Masyad.
Sementara itu Iran juga memperingatkan Arab Saudi dan mengatakan bahwa, Kerajaan akan membayar harga yang mahal atas eksekusi ulama Syiah.
Dalam menanggapi kecaman tersebut, kemenlu Saudi, Adil al-Jubeir mengatakan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran dan memberikan waktu 48 jam untuk semua diplomatt Iran untuk meninggalkan Arab Saudi. [Anadolu Agency/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]