-->

Obama Telepon Putin: Rusia Akan Bayar Mahal!



+ResistNews Blog - Presiden AS Barrack Obama menelepon Presiden Vladimir Putin, dan mendesak pemimpin Rusia itu menyetujui kesepakatan damai dengan pemerintah Ukraina.

“Jika Rusia terus bertindak agresif di Ukraina; mengirim senjata dan pasukan, Moskwa akan membayar mahal dengan keputusan mendukung separatis,” demikian Obama kepada Putin.

Pernyataan Obama itu dirilis Gedung Putih, Selasa (10/2). Namun Gedung Putih tidak mengutarakan respon Putin terhadap tekanan Obama, dan hanya mengatakan Kremlin menganggap konflik Ukraina persoalan internal.

Kiev dan Barat menuduh Moskwa memasok senjata dan melatih separatis di timur Ukraina. Moskwa berkali-kali menyangkal.

Para pemimpin Ukraina, Rusia, Jerman dan Perancis akan bertemu untuk pembicaraan damai di Minsk, ibu kota Belarusia, Rabu (11/2). Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pemimpin Barat hadir ke perundingan dengan kemauan kuat untuk berhasil, tapi tanpa keyakinan mampu melakukannya.

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan tidak ada jaminan pembicaraan akan berhasil, dan tidak ada yang belum diselesaikan.

Sementara itu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan pembicaraan ini peluang terakhir mengakhiri konflik yang telah menewaskan 5.300 orang sejak April 2014.

Obama dikabarkan masih mempertimbangkan untuk memberikan senjata mematikan ke Kiev, namun Kanselir Jerman Angela Merkel tidak setuju.

Di medan tempur, Selasa (10/2), roket jatuh di kota Kramatorsk, sekitar 50 km utara dari garis depan, menghantam markas militer Ukraina serta daerah pemukiman di dekatnya. (ini/lasdipo/ +ResistNews Blog )