+ResistNews Blog - DIREKTUR eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) Adnin Armas menyayangkan masih adanya pemaksaan atribut Natal terhadap karyawan muslim.
“Kita semakin mundur dalam memahami toleransi, tidak memakai atribut Natal kok dianggap tidak toleran?” ujarnya di Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Ia berpendapat, terlalu naif jika toleransi hanya diukur melalui pemakaian atribut Natal. Padahal, sikap toleransi terwujud dengan adanya perbedaan yang dihargai dan dihormati, bukan dicampuradukkan.
“Pemaksaan atribut Natal terhadap karyawan muslim adalah pembodohan,” tegasnya.
Adnin juga mendesak perusahaan-perusahaan yang melakukan pemaksaan untuk mencabut aturan tersebut. Selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat tidak tertipu dengan pluralisme yang mengajarkan toleransi ‘kebablasan’ [Islampos/ +ResistNews Blog ]