Operasi militer dengan nama sandi “Ghozwah Asadurrahman Al Bilawiy Abu Abdurrahman” tersebut digelar serentak di empat buah Provinsi Utara Iraq, Ninawa, Diyala, Sholahuddin, dan Kirkuk.
Konvoi pasukan Daulah Islamiyyah beriring-iringan menuju arena pertempuran, lalu mengepung kota Tikrit. Baku tembak kecil terjadi di pos checkpoint di pintu masuk kota yang kemudian membuat lari para penjaga, dan menewaskan sebagian diantaranya.
Mujahidin Daulah akhirnya bisa memasuki kota, menguasai markas-markas Polisi dan Militer Shofawiyyah, membobol Penjara Tasrifat dan membebaskan para tahanan Ahlus Sunnah disana, menduduki satu per satu gedung pemerintah, dan menaklukkan seluruh area kota tanpa harus membuang banyak peluru.
Ratusan kendaraan dinas rezim pemerintah maupun militer dikuasai oleh Mujahidin, 500 tahanan di Penjara Tasrifat yang dibebaskan menyatakan bergabung dengan Mujahidin Daulah Islam, dan 4.500 Tentara Iraq menyerahkan diri tanpa perlawanan.
[shoutussalam.com/ +ResistNews Blog ]