Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki, menyuarakan persatuan pada Selasa (17/06/2014), terhadap kritikus-kritikus keras dari kalangan pengaku Sunni, untuk menghadapi pejuang Daulah yang makin mengancam Baghdad.
Dengan strategi ini, Nuri Al-Maliki berharap agar Amerika Serikat makin bertekad kuat untuk membantu. Namun selang beberapa jam kemudian, koalisi Syiah malah menyerang Saudi.
Bahkan Al-Arabiya mengangkat berita tentang Nuri Al-Maliki yang frontal menyerang Saudi. “Kami terus memikirkan (Arab Saudi) yang bertanggung jawab atas apa yang kelompok-kelompok ini terima dalam hal dukungan finansial dan moral,” seru PM Irak.
Tentu saja Nuri Al-Maliki hanya melakukan manuver untuk menutupi kegagalannya dalam mengelola bantuan dari Amerika. Padahal Amerika telah memberika suplai-suplai canggih, namun jatuh ‘sia-sia’ ke tangan Daulah Islam.[shoutussalam.com/ +ResistNews Blog ]