-->

Timur Tengah Raya dan Targetnya



Oleh: Abdul Aziz Muqalih

Sejak 10 tahun lalu kira-kira, ketika membaca buku teroris Simon Peres soal Timur Tengah Raya, saya hanya menyimpulkan buku itu sebagai penyebar nama “ketimur tengahan” untuk promosi entitas Zionis dan pernyataan kesiapannya menjadi pembantu setia kepentingan Negara-negara besar untuk mewujudkan “tata dunia baru” dalam alam realita.

Pada saat itu saya tidak memprediksi buku itu sebagai usaha penulisnya sang teroris untuk ikut serta dalam meletakkan “peta jalan” kawasan Timteng yang berkolaborasi bersama mimpi hegemoni kembalinya kolonialisme masa lalu dengan nama baru yang berbeda. Dengan bangunan beda tapi makna tak berbeda. Inilah yang tanpak pada saat sekarang ini melalui langkah-langkah yang ditempuh oleh Amerika dan pendukungnya untuk menyiapkan “kemerdekaan” sebagian Negara Arab yang berkembang sesuai dengan persepsi mereka terhadap Timur Tengah.

Saya kembali membaca buku Simon Peres sembari membaca secara peristiwa kekinian di kawasan Timteng. Ternyata sangat jelas peran kerjasama Negara-negara barat dalam mendirikan entitas Zionis ‘Israel’ dengan segala dukungan materi dan militer serta spiritual kepadanya. Tujuannya agar ‘Israel’ bisa mampu memainkan tugas yang diinginkan sebagaimana mestinya. Di sisi lain, ‘Israel’ dibuat sebagai entitas yang akan mengintimidasi Negara-negara kawasan timteng.

Dalam buku Peres banyak pesan dan isyarat yang jelas bahwa pembuat entitas penjajah Zionis dan penjaganya akan terus membantu segala daya upaya agar tujuan akhir tercapai. Sebagian targetnya tercapai. Mereka tak segan-segan menggunakan tangan Amerika untuk menghentikan segala usaha melumpuhkan ‘Israel’.

Namun tetap saja Peres kurang jeli dalam melihat masa depan, selayaknya setiap orang yang berilusi. Dalam benak si teroris Zionis ini tak pernah terbersit bahwa setiap bangsa – termasuk bangsa Arab – memiliki tekad dan kehendak yang bisa menciptakan peristiwa-peristiwa mengejutkan yang membalikkan setiap prediksi dan rencana musuh-musuh mereka. hal ini pasti mustahil Amerika Serikat, ‘Israel’ dan barat membuat Peta Jalan (road map) yang mencakup seluruh kawasan Timteng yang merupakan jantung dunia. Akan sulit bagi mereka untuk menguasainya dan mengendalikan sumber daya ekonomi dan politiknya.

Arab Spring dengan segala kekurangannya – misalnya – telah memukul telak proyek Timur Tengah Raya dan Tatanan Dunia Baru. Rencana ini kelabakan. Amerika sebagai pemain utama di dunia sangat bingung dengan Arab Spring dengan segala perubahan. Di awal, AS mengira perubahan itu akan berpihak kepadanya namun justru berbalik.

Bukti dari besarnya kebingungan itu, Amerika mulai mengubah peta koalisi mereka dan mencari penyelesaian-penyelesaian baru bagi konfik yang terjadi di kawasan. AS mulai mendekat kepada mereka yang dulu dianggap musuh. AS juga dipukul oleh krisis ekonomi bertubu-tubi dan mendapatkan persaingan berat di tingkat dunia yang bisa mengancam eksistensinya sebagai kutub satu-satunya yang dianggap terkuat. Amerika lupa bahwa selama ini bangsa-bangsa di dunia mampu berdiri sendiri tanpa mengandalkan Negara adidaya sekuat Amerika. Mereka masih memiliki kepercayaan diri, sumber daya, dan bahkan melawan dan menantang sekalipun.

Pemilihan istilah Timur Tengah Raya dilakukan sebagai usaha menghapus pemahaman Negeri Arab dan Dunia Arab yang selama ini tersebar di media massa internasional. Media massa Arab sendiri justru termakan oleh istilah Timur Tengah ketimbang Dunia Arab tanpa sadar. (bsyr/pic/islampos.com/ +ResistNews Blog )