Pawai Forum Waria Se-Indonesia
“Di Barat, kata pelangi atau rainbow menjadi identik dengan gerakan LGBT ini, sementara di Indonesia kita bisa jumpai Arus Pelangi yang mengusung LGBT,” papar Rita Soebagio M.Si, Sekjen dari Aliansi Cinta Keluarga (AILA) dalam acara training for trainers “Feminisme dan Kesetaraan Gender dalam Perspektif Islam” di AQL Islamic Center, Tebet Jakarta (27/01/2014)
Masih menurut Rita, umat Islam di Indonesia perlu waspada terhadap perkembangan LGBT. Bahkan menurutnya Indonesia berstatus darurat LGBT. Perkembangan pelaku LGBT di Indonesia begitu pesat, bahkan dari data yang diperoleh, di Cirebon terdapat sekitar 500 orang remaja homoseksual. Bisa dibayangkan kota kecil seperti Cirebon saja sudah sebanyak itu.
“Selain meningkatnya pelaku, beberapa survey juga menunjukkan bahwa perlahan-lahan masyarakat kita semakin toleran terhadap pelaku LGBT ini,” jelasnya.
Fakta menarik lainnya adalah bahwa pengguna jejaring sosial yang khusus dipakai untuk kaum homoseks kebanyakan berasal dari Indonesia.
“81 ribu orang dari Indonesia tercatat dalam situs jejaring sosial khusus homoseks, dan itu adalah jumlah terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara lain,” ungkap Rita.
Walau arus gerakan LGBT ini begitu massif, Magister Kajian Islam dan Psikologi UI itu juga memaparkan data bahwa masyarakat Indonesia sendiri masih memberi resistensi yang cukup kuat terhadap gerakan ini.
“Menurut PEW research, 93% penduduk Indonesia tidak setuju dengan LGBT, sementara 40 negara dengan mayoritas muslim juga menolak LGBT,” pungkasnya. [Islampos/ +ResistNews Blog ]