ResistNews Mata uang rupiah, Senin (27/8) pagi melemah tipis terhadap dolar AS sebesar satu poin seiring pelaku pasar mengambil posisi wait and see.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pagi
ini bergerak melemah satu poin menjadi Rp 9.500 dibanding posisi
sebelumnya Rp 9.499 per dolar AS.
"Pelaku pasar tengah wait and see. Rupiah cenderung mengikuti pergerakan mata uang euro yang tengah konsolidasi dengan cenderung tertekan di tengah ketidakpastian menyusul kabar yang menyebutkan pihak ECB (Bank Sentral Eropa) akan menunda rencana pembelian obligasi hingga ada persetujuan Jerman terhadap dana bantuan Eropa," kata pengamat pasar Monex Investindo Futures, Johanes Ginting.
Ia menambahkan, kekhawatiran juga datang kepada sebagian investor bahwa Yunani mungkin tidak akan mendapatkan pelonggaran dalam menjalankan komitmen dana talangannya. "Diperkirakan rupiah di kisaran antara Rp 9.490 hingga Rp 9.510 per dolar AS pada hari ini," kata dia
"Pelaku pasar tengah wait and see. Rupiah cenderung mengikuti pergerakan mata uang euro yang tengah konsolidasi dengan cenderung tertekan di tengah ketidakpastian menyusul kabar yang menyebutkan pihak ECB (Bank Sentral Eropa) akan menunda rencana pembelian obligasi hingga ada persetujuan Jerman terhadap dana bantuan Eropa," kata pengamat pasar Monex Investindo Futures, Johanes Ginting.
Ia menambahkan, kekhawatiran juga datang kepada sebagian investor bahwa Yunani mungkin tidak akan mendapatkan pelonggaran dalam menjalankan komitmen dana talangannya. "Diperkirakan rupiah di kisaran antara Rp 9.490 hingga Rp 9.510 per dolar AS pada hari ini," kata dia