blog.resistnews.web.id - Pengadilan
Mesir hari Selasa (14/8/2012) memvonis 14 orang anggota kelompok
bersenjata di Sinai dengan hukuman mati, atas serangan mereka terhadap
sebuah bank dan kantor polisi sehingga menyebabkan 7 orang kehilangan
nyawa.
Keempatbelas orang yang divonis pengadilan Ismailiya di wilayah Terusan Suez itu merupakan anggota kelompok Tawhid wal Jihad, yang melakukan serangan pada Juni dan Juli tahun 2011. Salah satu korban dalam serangan itu adalah warga sipil, lansir Al Arabiya.
Keputusan pengadilan itu merupakan kelanjutan dari kebijakan militer Mesir untuk membersihkan wilayah Sinai dari kelompok-kelompok bersenjata, menyusul serangan atas penjaga perbatasan Mesir pada 5 Agustus lalu, yang menewaskan 16 orang dan lainnya luka-luka.
Mesir memperkuat pasukannya di Sinai dengan menambah jumlah tentara, mengirimkan helikopter dan tank-tank guna mengejar pasukan bersenjata yang diduga melakukan serangan awal Agustus lalu.
Hari Ahad lalu, pasukan keamanan Mesir menembak mati enam orang dalam penyerbuan ke sebuah desa di Sinai, kata para saksi.
Pejabat keamanan mengatakan, mereka menemukan bahan kimia untuk membuat granat roket (RPG), bahan peledak dan senapan mesin milik kelompok militan di desa Al Jurah. Dan satu anggota kelompok bersenjata itu luka parah.
Setelah terjadinya serangan atas tentara perbatasan di Sinai itu, Presiden Muhammad Mursy melakukan pergantian pucuk pimpinan di tubuh militer, termasuk menteri pertahanan dan kepala intelijen.(hidayatullah/blog.resistnews.web.id)
Keempatbelas orang yang divonis pengadilan Ismailiya di wilayah Terusan Suez itu merupakan anggota kelompok Tawhid wal Jihad, yang melakukan serangan pada Juni dan Juli tahun 2011. Salah satu korban dalam serangan itu adalah warga sipil, lansir Al Arabiya.
Keputusan pengadilan itu merupakan kelanjutan dari kebijakan militer Mesir untuk membersihkan wilayah Sinai dari kelompok-kelompok bersenjata, menyusul serangan atas penjaga perbatasan Mesir pada 5 Agustus lalu, yang menewaskan 16 orang dan lainnya luka-luka.
Mesir memperkuat pasukannya di Sinai dengan menambah jumlah tentara, mengirimkan helikopter dan tank-tank guna mengejar pasukan bersenjata yang diduga melakukan serangan awal Agustus lalu.
Hari Ahad lalu, pasukan keamanan Mesir menembak mati enam orang dalam penyerbuan ke sebuah desa di Sinai, kata para saksi.
Pejabat keamanan mengatakan, mereka menemukan bahan kimia untuk membuat granat roket (RPG), bahan peledak dan senapan mesin milik kelompok militan di desa Al Jurah. Dan satu anggota kelompok bersenjata itu luka parah.
Setelah terjadinya serangan atas tentara perbatasan di Sinai itu, Presiden Muhammad Mursy melakukan pergantian pucuk pimpinan di tubuh militer, termasuk menteri pertahanan dan kepala intelijen.(hidayatullah/blog.resistnews.web.id)