Bila Nok mampu memenangkan pemilu di negara yang dikenal konservatif
itu, dirinya bisa dianggap sebagi waria yang memiliki jabatan politik
tertinggi di Negeri Gajah Putih. Rencananya, Nok akan mencalonkan diri
di Provinsi Nan.
Hingga saat ini belum pernah ada transgender di Thailand yang biasa
disebut kathoeys, dipilih sebagai gubernur. Jabatan tertinggi yang
diperoleh seorang kathoeys, baru pada level kepala wilayah distrik.
Demikian diberitakan Global Post, Kamis (26/4/2012).
Thailand memang menerima kathoeys secara luas untuk terlibat langsung di
masyarakat. Tetapi di luar industri hiburan, kathoeys pada umumnya
sulit untuk mendapatkan dukungan luas pada posisi politik.
Transgender Thailand ini juga kerap merasa tidak pernah dianggap serius.
Mereka terus menjadi sumber lelucon di berbagai acara televisi.
Bagi Nok, upayanya untuk meraih perhatian rakyat, melalui interaksi
langsung dengan warga. Dirinya pun berkampanye akan mengatasi banjir dan
memberikan layanan tepat bagi pemuda serta para lansia. Dia membuka
saluran telepon untuk mendengarkan keluhan warga secara langsung selama
24 jam.
Bila Nok terpilih sebagai gubernur, belum tentu bisa merubah penerimaan
warga terhadap kathoeys. Namun mereka tentunya ingin tahu, apakah
kandidat transgender mampu berbuat lebih dari kandidat lainnya.(faj/okz)