-->

Son Hadi: Kebiasaan Buruk Ansyaad Suka Tebar Fitnah dan Isu

ResistNews – Kepala BNPT Ansyaad Mbai kembali menebar fitnah dengan menyebut JAT terkait 5 orang terduga ‘teroris’ yang ditembak mati Densus 88 di Bali.
"Kalau teroris di Solo sama di CIMB Niaga dari mana itu? Kan, JAT," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai sebelum rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Senin (19/3/2012) seperti dilansir Kompas.
Menanggapi Fitnah tersebut Direktur JMC (Jat Media Center) ustadz Son Hadi menyatakan bahwa hal itu merupakan kebiasaan buruk Ansyaad Mbai yang sangat tidak pantas dilakukan seorang pejabat negara.
“Itu merupakan kebiasaan buruk Ansyad yang suka tebar fitnah dan isu. Sangat tidak pantas jika ada pejabat negara yang suka tebar fitnah,” ujarnya kepada voa-islam.com, Senin (19/3/2012).
Menurut ustadz Son, sapaan akrabnya, pengaitan JAT hanyalah untuk menutupi kebiadaban aksi main tembak Tim Bom dalam tubuh Densus 88 yang dikendalikan Gories Mere.
“Pengaitan JAT untuk menutupi kebiasaan main tembak Densus terhadap terduga teroris yang banyak dilakukan oleh Tim Bom yang dikendalikan oleh Gories Mere. Selama ini aksi main tembak ini selalu luput dari perhatian. Klaim tembak-menembak adalah klaim Densus sedangkan saksi di lapangan tidak menemukan fakta itu,” ungkapnya.
Ia juga menilai begitu banyak keganjilan-keganjilan yang tak pernah diungkap di balik aksi brutal Densus 88 terhadap  terduga teroris.
“Ada dua hal yang selalu muncul dalam aksi tembak-menembak ini; pertama, tidak dipublikasikan hasil visum jenazah, padahal dari hasil visum bisa diketahui bagaimana proses kematian korban bisa terjadi.
Kedua, pihak Densus selalu mengancam kepada keluarga korban untuk tidak membuka peti atau jenazah dan harus langsung dikuburkan sebagai syarat penyerahan jenazah pada keluarga korban,” tutupnya. [Ahmed Widad/voa-islam.com]