ResistNews - Otoritas AS tidak memiliki bukti apa yang terjadi malam seorang tentara AS yang diduga menewaskan 16 penduduk desa di Afghanistan, kata pengacara yang mewakili tentara AS tersebut, Selasa kemarin (20/3).
"Saya sangat khawatir sekarang mereka tidak punya bukti apa-apa," kata pengacara John Henry Browne kepada Reuters setelah pertemuan dengan pelaku pembantaian Staf Angkatan Darat AS Sersan Robert Bales pada Selasa kemarin untuk hari kedua di sebuah pusat penahanan militer di Kansas.
Browne mengatakan ia telah menghabiskan waktu selama 11 jam bersama dengan Bales pada hari Minggu lalu ketika Bales diduga berjalan dari markasnya di Afghanistan selatan dan menembak mati 16 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak dan tiga perempuan, dalam sebuah pembantaian yang merusak hubungan AS- Afghanistan.
Bales, 38 tahun, seorang veteran tempur empat kali bertugas, belum didakwa, tetapi Browne mengatakan kepada wartawan pada Selasa ia memperkirakan kliennya akan dibebankan dengan "pembunuhan dan beberapa dakwaan lainnya", Kamis mendatang.
"Saya tidak tahu apa bukti itu," kata Browne kepada wartawan. "Kita semua telah mendengar tuduhan terhadap Bales, namun saya tidak tahu bahwa pemerintah telah memiliki bukti yang banyak. Tidak ada bukti forensik, dan tidak ada pengakuan." (fq/reu/eramuslim)
"Saya sangat khawatir sekarang mereka tidak punya bukti apa-apa," kata pengacara John Henry Browne kepada Reuters setelah pertemuan dengan pelaku pembantaian Staf Angkatan Darat AS Sersan Robert Bales pada Selasa kemarin untuk hari kedua di sebuah pusat penahanan militer di Kansas.
Browne mengatakan ia telah menghabiskan waktu selama 11 jam bersama dengan Bales pada hari Minggu lalu ketika Bales diduga berjalan dari markasnya di Afghanistan selatan dan menembak mati 16 warga sipil, termasuk sembilan anak-anak dan tiga perempuan, dalam sebuah pembantaian yang merusak hubungan AS- Afghanistan.
Bales, 38 tahun, seorang veteran tempur empat kali bertugas, belum didakwa, tetapi Browne mengatakan kepada wartawan pada Selasa ia memperkirakan kliennya akan dibebankan dengan "pembunuhan dan beberapa dakwaan lainnya", Kamis mendatang.
"Saya tidak tahu apa bukti itu," kata Browne kepada wartawan. "Kita semua telah mendengar tuduhan terhadap Bales, namun saya tidak tahu bahwa pemerintah telah memiliki bukti yang banyak. Tidak ada bukti forensik, dan tidak ada pengakuan." (fq/reu/eramuslim)