
Sementara itu, di waktu yang sama
diketahui bahwa rezim komunis Rusialah yang tetap menyuplai persenjataan
kepada rezim bengis Bashar Assad untuk membantai dan membunuhi
nyawa-nyawa kaum Muslimin di Suriah. La haula wa laa quwwata illa
billah!
Moskow mengutuk pemboman bunuh diri
(Baca : Aksi Syahid) di dekat Kedutaan Besar Rusia di Ibu Kota Suriah,
Damaskus, sehingga menewaskan lebih dari 15 warga sipil pada Senin
(08/04/2013).
Diplomat tersebut mengatakan pemboman itu adalah yang kedua dalam
enam pekan belakangan yang telah terjadi di dekat Kedutaan Besar Rusia,
demikian laporan Xinhua Selasa pagi. “Ini menciptakan bahaya nyata bagi
nyawa dan keamanan staf kedutaan besar,” kata Lukashevich.Ia menyatakan kelompok garis keras di Suriah, yang membom wilayah permukiman, harus menghadapi reaksi tanpa kompromi dari masyarakat internasonal.
Moskow mendesak semua pihak dalam konflik Suriah agar menghentikan kekerasan dan memulai perundingan sejalan dengan Komunike Jenewa –yang ditandatangani pada Juni 2012.
Tentu saja pernyataan Lukashevich ini
mencirikan permusuhan dan motivasi Rusia di balik bantuan-bantuan
senjata mereka kepada rezim Bashar Assad dan kepedulian mereka terhadap
konflik Suriah. Bagi kaum Muslimin, loyalitas mereka sudah seharusnya
hanya untuk kaum Muslimin dan Mujahidin agar mereka mampu menggulingkan
rezim syiah Nusairiyah tersebut. Allahu Akbar!
(Antara/al-mustaqbal.net/blog.resistnews.web.id)