ResistNews. Bibit Waluyo: Kenaikan BBM Hanya Seharga Dua Batang Rokok . Gubernur Jawa Tengah
Bibit Waluyo meminta masyarakat tidak meributkan kebijakan pemerintah
yang menaikkan harga bahan bahar minyak (BBM) per 1 April mendatang.
Alasannya nilai kenaikan sangat kecil, hanya seharga dua batang rokok."Kalau
dinaikkan 1500, itu paribasane, kira-kira kan cuma dua ler rokok to.
Mung dihisap siji plek buang hisap lagi entek wis. Lho kenapa kok kita lakukan langkah-langkah luar biasa seolah-olah negara ini mau kiamat," katanya, Selasa (20/1) .Menurutnya
keputusan pemerintah itu sudah melalui kajian dan analisis secara
mendalam. Harga minyak mentah dunia naik sedemikian tinggi sehingga jika
harga BBM tidak naik maka pemerintah harus menyediakan subsidi sangat
besar. "APBN bisa habis itu," katanya. Diakuinya kebijakan itu
akan menimbulkan goncangan terhadap ekonomi. Namun menurutnya hanya
sedikit dan semuanya akan kembali normal. "Ada kontraksi dari kebijakan
naik BBM Rp 1500 terhadap ekonomi. Ya, tapi kontraksinya sangat kecil,"
tegasnya.Oleh karena itu Bibit mengharapkan masyarakat Jawa
Tengah untuk mendukung kenaikan harga BBM. Pemerintah juga telah
menetapkan langkah-langkah kompensasi untuk membantu masyarakat melewati
goncangan ekonomi itu. Yakni dengan bantuan beras untuk keluarga
miskin, bantuan kesehatan, bantuan pendidikan anak-anak, dan bantuan
langsung sementara mandiri (BLSM) senilai Rp 150 ribu perbulan."BLSM
150 ribu perbulan diberikan tiga bulan sekali. ini konsep yang kita
fikirkan bersama. Jadi jangan emosional, ayo kita dukung sama-sama
supaya negara kita tetap tegak berdiri," harapnya. (suara merdeka.com) Kami sangat menyanyangkan sikap Bibit Waluyo yang seakan-akan tidak membela kepentingan rakyat , tandas puritan bertuhan (liberation youth movement) dalam diskusi ahad malam (18/03/2011). Memang sudah lama sikap Bibit Waluyo , tidak berpihak dengan rakyat. Flashback kasus perseteruan Jokowi vs Bibit Waluyo waktu Polemik Pabrik Es Sari Petojo yang akan diubah menjadi Mall medio 2011.