Menurut Zabihullah Mujahid, salah satu juru bicara Imarah Islam Afghanistan, bahwa Mujahid Sanaullah telah menyusup ke pasukan polisi beberapa hari yang lalu dengan menyamar menjadi polisi Afghan, kemudian pada satu kesempatan, ia menembaki polisi-polisi boneka itu pada Jum'at pagi yang diberkahi sekitar pukul 09:00 yang diberkahi.
Menewaskan 9 polisi boneka termasuk komandan mereka Ramazan di distrik Yahya Khel di provinsi itu, kata seorang pejabat Mujahidin, menambahkan bahwa Mujahid Sanaullah, setelah menyelesaikan misinya, memuat semua senjata dan amunisi musuh ke dalam sebuah mobil ranger dan meninggalkan daerah itu dengan selamat, kemudian bergabung kembali dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Penyusupan hari Jum'at yang sukses itu mengikuti kesukesan penyusupan Mujahidin yang lainnya, seperti gelombang serangan yang melibatkan infiltrasi (penyusupan) yang baru-baru ini terjadi dimana sejumlah pasukan salib AS-NATO telah terbunuh oleh Mujahidin yang menyusup ke dalam barisan musuh yang telah mengarahkan senjata mereka dengan gagah berani kepada pasukan teroris asing di beberapa tempat yang berbeda.
Pihak militer boneka Afghan mengakui bahwa infiltrasi Taliban sangat canggih sehingga sulit untuk diketahui. "Taliban memiliki sistem yang canggih di tempat untuk menginfiltrasi keamanan Afghanistan dan pemeriksaan perekrutan tentara harus sangat diperketat," kata tentara boneka Afghan pada hari Sabtu (24/3), dikutip reuters. (siraaj/arrahmah.com)