ResistNews - Lebih dari setengah warga Kanada meyakini bahwa umat Islam tidak bisa dipercaya dan hampir sebanyak warga yang meyakini bahwa diskriminasi terhadap umat Islam adalah "terutama kesalahan mereka sendiri," menurut hasil survei nasional terbaru yang dirilis Selasa kemarin (20/3) menjelang Hari Penghapusan Diskriminasi Rasial.
Jajak pendapat online dari 1.522 warga Kanada, yang ditugaskan oleh Association for Canadian Studies (ACS) yang berbasis di Montreal dan Canadian Race Relations Foundation berbasis di Toronto, juga menyoroti bagaimana warga Kanada melihat Internet sebagai sejauh saluran utama untuk rasisme di negara ini, dan lebih dari sepertiga dari responden mengatakan bahwa mereka telah "menyaksikan insiden rasis" dalam satu tahun terakhir.
Direktur Eksekutif ACS Jack Jedwab menjabarkan hasil penelitiannya bahwa rasisme tidak hanya tetap menjadi masalah di dalam negeri tetapi banyak warga Kanada yang merasa nyaman memegang pandangan transparan diskriminatif.
Ayman Al-Yassini, direktur eksekutif Canadian Race Relations Foundation, mengatakan temuan ini memberikan lebih banyak alasan untuk mempromosikan lebih baik hubungan antar agama dan antar-budaya dan untuk membangun jembatan antara komunitas yang berbeda di Kanada dalam upaya untuk memerangi diskriminasi.
"Hal ini memberikan lebih banyak bukti bahwa internet telah menjadi kendaraan utama untuk menyebarkan kebencian dan prasangka," katanya.
Data dikumpulkan melalui panel web selama akhir pekan lalu, 17-18 Maret, dari perusahaan jajak pendapat Leger. Hasil memiliki margin kesalahan plus atau minus 2,9 persen, 19 kali dari 20.
Ditanya apakah umat Islam bisa dipercaya, total seluruh negeri dari 52 persen responden mengatakan "tidak sama sekali" atau hanya "sedikit." (fq/cnd/eramuslim)
Jajak pendapat online dari 1.522 warga Kanada, yang ditugaskan oleh Association for Canadian Studies (ACS) yang berbasis di Montreal dan Canadian Race Relations Foundation berbasis di Toronto, juga menyoroti bagaimana warga Kanada melihat Internet sebagai sejauh saluran utama untuk rasisme di negara ini, dan lebih dari sepertiga dari responden mengatakan bahwa mereka telah "menyaksikan insiden rasis" dalam satu tahun terakhir.
Direktur Eksekutif ACS Jack Jedwab menjabarkan hasil penelitiannya bahwa rasisme tidak hanya tetap menjadi masalah di dalam negeri tetapi banyak warga Kanada yang merasa nyaman memegang pandangan transparan diskriminatif.
Ayman Al-Yassini, direktur eksekutif Canadian Race Relations Foundation, mengatakan temuan ini memberikan lebih banyak alasan untuk mempromosikan lebih baik hubungan antar agama dan antar-budaya dan untuk membangun jembatan antara komunitas yang berbeda di Kanada dalam upaya untuk memerangi diskriminasi.
"Hal ini memberikan lebih banyak bukti bahwa internet telah menjadi kendaraan utama untuk menyebarkan kebencian dan prasangka," katanya.
Data dikumpulkan melalui panel web selama akhir pekan lalu, 17-18 Maret, dari perusahaan jajak pendapat Leger. Hasil memiliki margin kesalahan plus atau minus 2,9 persen, 19 kali dari 20.
Ditanya apakah umat Islam bisa dipercaya, total seluruh negeri dari 52 persen responden mengatakan "tidak sama sekali" atau hanya "sedikit." (fq/cnd/eramuslim)