ResistNews - Seorang menteri Jerman telah menyerukan untuk melarang guru-guru Muslim mengenakan jilbab dari di sekolah-sekolah di seluruh wilayah negara itu.
Bilkay Oney, menteri Integrasi di negara federal Baden-Wuerttemberg, menyatakan bahwa ia mengharapkan perundingan baru terkait hukum untuk melarang guru-guru perempuan mengenakan jilbab dalam waktu dekat, kantor berita DPA melaporkan.
Oney, seorang anggota Partai Sosial Demokrat HIjau (SPD) yang aslinya keturunan Turki, mengambil alih sebagai menteri integrasi negara Baden-Württemberg Mei lalu.
Pada tahun 2004, negara Jerman selatan Baden-Wuerttemberg menjadi negara bagian pertama di negara Jerman yang melarang jilbab dipakai oleh guru-guru Muslim di sekolah.
Majelis hukum negara menyetujui pelarangan tersebuti hampir dengan suara bulat, tetapi kelompok-kelompok Muslim mengatakan pelarangan itu merusak kebebasan beragama.
Jerman memiliki penduduk Muslim terbesar di Eropa Barat setelah Perancis. Lebih dari 3,5 juta Muslim tinggal di Jerman.(fq/prtv/eramuslim.com)
Bilkay Oney, menteri Integrasi di negara federal Baden-Wuerttemberg, menyatakan bahwa ia mengharapkan perundingan baru terkait hukum untuk melarang guru-guru perempuan mengenakan jilbab dalam waktu dekat, kantor berita DPA melaporkan.
Oney, seorang anggota Partai Sosial Demokrat HIjau (SPD) yang aslinya keturunan Turki, mengambil alih sebagai menteri integrasi negara Baden-Württemberg Mei lalu.
Pada tahun 2004, negara Jerman selatan Baden-Wuerttemberg menjadi negara bagian pertama di negara Jerman yang melarang jilbab dipakai oleh guru-guru Muslim di sekolah.
Majelis hukum negara menyetujui pelarangan tersebuti hampir dengan suara bulat, tetapi kelompok-kelompok Muslim mengatakan pelarangan itu merusak kebebasan beragama.
Jerman memiliki penduduk Muslim terbesar di Eropa Barat setelah Perancis. Lebih dari 3,5 juta Muslim tinggal di Jerman.(fq/prtv/eramuslim.com)