-->

'Breivik Bagian Dari Jaringan Anti-Islam'


Geir Lippestad, pembela teroris Norwegioa - Anders Behring Breivik

NORWEGIA (ResistNews) - Geir Lippestad, lebih lanjut menjelaskan bagaimana kliennya sejauh ini belum menunjukkan simpati untuk warga Norwegia yang tewas dalam serangan terornya baru-baru ini, Associated Press melaporkan.

Sebaliknya, Breivik hanya bertanya berapa banyak orang telah meninggal dan kemudian mengatakan bahwa pembunuhan itu diperlukan, Lippestad mengatakan pada Selasa.

Menurut pengacaranya, Breivik melihat dirinya sebagai seorang prajurit dan penyelamat, mengatakan orang tidak akan mengerti dia dalam 60 tahun mendatang.

Pada 22 Juli, ledakan bom besar-besaran mengguncang kantor pemerintah di ibukota Norwegia, Oslo, menewaskan delapan orang dan menyebabkan beberapa lainnya terluka.

Pada hari yang sama, enam puluh delapan anggota sayap pemuda Partai Buruh Norwegia tewas dalam penembakan di Pulau Utoeya dekat Oslo.

Jaksa mengatakan Breivik kini menghadapi ancaman sampai 30 tahun penjara karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, diambahkan dengan tuduhan teroris juga yang akan menempatkannya di balik jeruji besi selama 21 tahun.

Breivik, yang menyerah kepada polisi dan mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror, telah menyatakan bahwa dia hanya satu dari sekitar 80 sel yang berpikiran ekstremis di seluruh Eropa Barat yang siap untuk melakukan serangan kekerasan serupa.

Dia membuat pernyataan dalam sebuah buku pegangan 1.500-halaman yang berjudul "2083: Sebuah Deklarasi Kemerdekaan Eropa" bahwa dia meng-email ke sebanyak 5.700 orang hanya beberapa jam sebelum serangan kembar di Norwegia.

Menyimpan dendam mendalam terhadap Islam, ia mengklaim bahwa ia telah melakukan serangan mematikan untuk menyelamatkan Eropa dari apa yang disebut "Islamisasi" benua.

Di tempat lain di buku pegangan, dia lebih lanjut mengungkapkan hubungan dengan kelompok-kelompok sayap kanan Inggris, mencatat bahwa dia direkrut dalam sebuah pertemuan di London pada tahun 2002.

Pertemuan London diyakini telah dihadiri oleh enam orang lainnya, termasuk dua ekstremis Inggris.

Pernyataan Islamophobia Breivik dan anti-multiculturalist itu gema pernyataan yang telah dibuat oleh para pemimpin Eropa, termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Perancis Nicholas Sarkozy, dan Perdana Italia Silvio Berlusconi pada kegagalan multikulturalisme untuk bersama-sama memegang budaya yang berbeda dalam masyarakat.

Banyak analis percaya Barat begitu terobsesi dengan apa yang mereka sebut ekstrimis Islam yang telah mengabaikan aksi terorisme atas warga negaranya sendiri.[IT/r]