Israel dan AS menuding Iran telah berupaya mengembangkan senjata nuklir. Israel mengancam akan menyerang instalasi nuklir Iran, dan Washington juga terus mempertimbangkan mengenai penjatuhan sanksi ekonomi dan tindakan militer.
Namun, Iran tetap bersikeras bahwa program nuklirnya, yang berada dalam pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), murni bertujuan untuk menghasilkan energi listrik. Iran juga mendesak seluruh negara pemilik senjata nuklir untuk menanggalkan senjata nuklir dan menghapuskannya dari muka bumi.
Sementara itu, Clinton, dalam lawatan lima harinya ke Amerika Latin, mengatakan bahwa Washington bekerja secara "cepat dan menyeluruh" untuk menggalang dukungan negara-negara lain dalam menjatuhkan sanksi kepada Iran, demikian dikutip oleh Associated Press.
Clinton tiba di Brazil, yang merupakan negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, untuk membujuk negara tersebut agar bersedia memberikan dukungan mengenai sanksi Iran. Brazil telah berulang kali menegaskan bahwa Iran berhak memperkaya uranium untuk tujuan-tujuan damai.
Meski IAEA mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pembuktian terhadap tidak dialihkannya materi nuklir Iran, DK PBB telah menjatuhkan tiga sanksi kepada Iran.
Di tengah meningkatnya upaya-upaya AS untuk menjatuhkan sanksi baru, China tampaknya menolak memberikan dukungan terhadap langkah AS tersebut. Beijing mengatakan bahwa penyelesaian isu nuklir tersebut memerlukan proses negosiasi lebih lanjut.
Sementara itu, pada hari Selasa lalu Israel mengatakan bahwa AS harus menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Iran untuk mengisolasi negara tersebut, seperti yang dilakukan AS terhadap Kuba, 50 tahun yang lalu, demikian dilansir oleh Reuters.
"Kami sedikit khawatir dengan laju perkembangan di arena internasional," kata Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman kepada para wartawan.
"Menurut Saya, mulai saat ini juga, Israel harus sedikit mengubah kebijakannya terhadap Iran, dan kami harus mendesak AS untuk menerapkan (sanksi seperti) Kuba. Dalam hal ini, tindakan AS sendiri sudah cukup untuk menghentikan program Iran ini," tambah Menteri Luar Negeri Israel tersebut.
Para pejabat Iran mengatakan bahwa taktik Washington untuk menekan Iran sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi relevan dengan keadaan ekonomi global. Karena hal itu telah terbukti sia-sia dalam tiga upaya terbaru tehadap Iran.
Bulan Februari lalu, Israel mempererat ikatan dengan AS dalam upaya untuk memperketat sanksi kepada Iran. Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, bertemu dengan para pejabat pemerintahan AS di Washington guna membahas penjatuhan sanksi terhadap Iran.
Ynet menyebutkan bahwa meski belum jelas kapan dan bilamana sanksi tambahan terhadap Iran akan dijatuhkan, AS dan Israel, dengan bantuan Perancis dan negara-negara Eropa lainnya, memimpin tren untuk mendorong penjatuhan sanksi yang lebih tegas terhadap Iran. (dn/pv/yn) www.suaramedia.com