Dr Sami Abu Zuhri, jurubicara Hamas, mengatakan bahwa gerakannya itu tidak takut menghadapi pemilihan legislatif baru. Dr Sami mengatakan justru bahwa mereka yang kalah dalam pemilihan adalah orang-orang takut akan terulangnya kegagalan mereka.
Secara tidak langsung, ucapan Dr Sami ini merujuk pada pihak lain yang mengikuti pemilu.
Seperti diketahui, dalam pemilu sebelumnya, Hamas menang mutlak, namun kemudian kemenangannya—tanpa ada dasar yang jelas—diboikot oleh dunia internasional. Jika begitu, untuk apa sebenarnya pelaksanaan pemilu Palestina?
Dulu, sebelumnya Hamas dipaksa untuk mengikuti pemilu untuk menentukan siapa gerangan yang berhak memerintah Palestina (Hamas atukah Fatah), tapi setelah pemilu dilaksanakan dan Hamas dipilih oleh rakyat Palestina, pemilu itu dinyatakan tidak sah.
Abu Zuhri menjelaskan jika integritas terjamin dengan kesempatan yang sama untuk semua pihak, maka kemudian Hamas kemungkinan akan memenangkan pemilu lagi.
Abu Zuhri mengatakan bahwa pemerintahan Mahmoud Abbas-lah yang sebenarnya tidak legal di Palestina, apalagi setelah diperpanjang masa jabatannya. "Fatah sebenarnya sangat menghambat rekonsialiasi Palestina." ujarnya. (sa/imra)