-->

AS Tolak Pakta Damai Korea Utara

WASHINGTON - Keinginan Korea Utara (korut) atas sebuah pakta damai dengan Amerika Serikat (AS) sebagai prasyarat untuk mengakhiri senjata nuklirnya, ditolak oleh AS.

Pihak AS meminta kepada Korea Utara untuk menghormati kewajibannya untuk mengakhiri program senjata nuklir di Semenanjung Korea. Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs menyatakan, jika pihak Korut harus kembali ke meja perundingan enam negara untuk membicarakan denuklirisasi Korut.

"Jika Korut mau memenuhi kewajiban mengakhiri senjata nuklirnya, setelah itu AS akan membuka peluang untuk pembicaraan damai," ucap Jubir Gedung Putih seperti dikutip Xinhua, Selasa (12/1/2010).

Komentar serupa juga diutarakan oleh Juru Bicara Kementrian Luar Negeri AS PJ Crowley. Crowley mengutarakan jika Korut bersedia kembali dalam perundingan enam negara dan membicarakan masalah nuklir mereka, AS akan bersedia untuk melakukan pembicaraan atas masalah lain.

Crowley kembali menekankan pada pihak Korut jika dalam pernyataan bersama pada September 2005 lalu yang disetujui oleh enam negara termasuk Korut, Korea Selatan, Jepang, China, Rusia dan AS menyebutkan, segala bentuk paktai perdamaian antara Korut dengan negara yang terlibat dalam perundingan tersebut harus disertai dengan denuklirisasi negara komunis tersebut.

Meski pernyataan Korut tentang pakta perdamaian dinilai sebagai langkah maju dalam perundingan enam negara. Tetap keinginan negeri Kim Jong Il tersebut dianggap tidak relevan. Karena Korut hanya ingin membuka pakta perdamaian dengan AS.

Tentunya proposal ini dinilai dapat memberikan kelonggaran lebih banyak bagi Korut saat mereka melakukan perundingan dengan AS ataupun dengan negara tetangga Korea Selatan. Hal ini sudah pasti tidak diinginkan oleh AS, karena membuka peluang bagi Korut untuk menunda perundingan pelucutan program nuklir mereka. (faj)(rhs)