-->

Iraq Kehilangan Rp 1.000 Triliun Lebih dalam Perang Anti-ISIS

PM Iraq Haider Al-Abadi
+ResistNews Blog - Perdana Menteri Iraq Haidar al-Abadi mengatakan bahwa negaranya menghabiskan $ 100 miliar atau sekitar Rp 1.355 triliun dalam perang terhadap kelompok ISIS.

“Iraq telah kehilangan $ 100 miliar dalam perang anti-ISIS, namun kami telah mencapai kesuksesan dalam tiga pertempuran, yaitu membebaskan tanah, menjaga persatuan Iraq dan menghadapi ancaman,” katanya dalam dalam sebuah pidato di provinsi Karbala selatan, Sabtu (11/11/2017).

Pada bulan Juli, atas dukungan koalisi pasukan keamanan Iraq telah mengambil alih kota Mosul dari tangan kelompok ISIS menyusul operasi militer yang mereka gelar selama sembilan bulan.

Selama sembilan bulan itu pula, operasi militer banyak mengandalkan bom dan serangan udara masif yang menyasar pemukiman dan rumah-rumah penduduk di kota Mosul. Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas berapa jumlah warga sipil yang tewas akibat perang itu.

Al-Abadi kemudian menyinggung tentang krisis antara Baghdad dan Pemerintah Daerah Kurdi (KRG) di Iraq Utara. Ia mengatakan tidak perlu adanya mediasi antara pihaknya dengan orang-orang Kurdi.

“[Kurdi] pejuang Peshmerga menikmati patriotisme, dan kami menyesal menuduh mereka yang tidak berperang melawan tentara Iraq melakukan pengkhianatan,” katanya.

Ketegangan meningkat antara pemerintah Baghdad dan KRG setelah referendum 25 September mengenai pemisahan wilayah Kurdi, yang menurut Baghdad tidak konstitusional. Perdana menteri Iraq mengatakan pemilihan parlemen negara tersebut akan berlangsung sesuai jadwal pada bulan Mei. [World Bulletin/kiblat+ResistNews Blog ]