Foto: Presiden Israel, Reuven Rivlin |
+ResistNews Blog - Presiden Israel Reuven Rivlin mengklaim bahwa negaranya tidak memerangi Islam. Pernyataan ini ia sampaikan di hadapan seorang delegasi Kristen Zionis di Yerusalem.
“Kami tidak pernah memiliki perang agama dengan Islam; kami mengerti bahwa kami harus hidup harmonis,” ujarnya dalam sebuah pertemuan dengan kepala Gereja Kristen Zion (ZCC) dari Afrika, Uskup Barnabas Lekganyana.
Komentar Rivlin tampaknya untuk mengaburkan bahwa konflik Palestina adalah perang berdasarkan agama. Sebelumnya, Rivlin juga pernah berkata, “Kami tidak memiliki perselisihan dengan Islam, kami tidak memilikinya, kami tidak akan memiliki, dan hari ini juga, kami tidak memilikinya.”
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah saluran TV Israel, Rivlin juga mengatakan, “Pertarungan nasionalis, konflik Israel-Arab telah berubah menjadi konflik Yahudi-Muslim, dan saya sedih kedua belah pihak memahami hal ini – memahami tapi tidak melakukan apapun.”
Bagi orang-orang Palestina, pernyataan Presiden Israel ini menunjukkan fakta bahwa ia mengkhianati masa lalunya sendiri. Presiden Israel dianggap sebagai generasi ketujuh dari penduduk kota suci; nenek moyangnya hidup di bawah pemerintahan Arab dan Muslim sampai keinginan mereka untuk memiliki pemerintahan sendiri ditolak karena mendukung Zionisme, gerakan tak beragama.
Awal mula Zionis, dari bapak Zionisme modern Theodor Herzl dan pendiri Negara Israel David Ben Gurion, mungkin adalah sosok non-religius. Kendati demikian, tujuan utama mereka adalah ingin memenuhi aspirasi orang Yahudi untuk mendirikan negara di Palestina. Hal itu berdasarkan titah kitab suci mereka dan klaim kepemilikan tanah pemberian Tuhan. [Middle East Monitor/kiblat/ +ResistNews Blog ]