+ResistNews Blog - Imarah Islam Afghanistan (Taliban) mengutuk serangan bom di kawasan diplomat asing di pusat kota Kabul pada Rabu pagi (31/05). Serangan yang melukai dan menewaskan ratusan orang itu tak ada kaitannya dengan Taliban.
“Imarah Islam mengutuk setiap ledakan dan serangan yang menargetkan sipil tak bersenjata dan menimbulkan banyak korban sipil sementara tak menargetkan sasarah legal,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pernyataannya, Rabu.
Mujahid menegaskan pejuangnya tak terkait dengan serangan tersebut. Komando Taliban juga tidak akan mengizinkan pejuangnya melancarkan operasi peledakan acak tanpa sasaran yang jelas.
Ia juga menghimbau warga untuk tenang karena insiden di Kabul pada Rabu itu bukan operasi pejuang Imarah Islam.
Sedikitnya 90 orang tewas dan 400 lainnya luka-luka akibat serangan bom di kawasan diplomat di pusat ibukota Afghanistan, Kabul, Rabu pagi. Serangan ini diduga dilakukan oleh pelaku “bom bunuh diri”.
Saksi mata menuturkan bahwa ini termasuk serangan paling besar yang terjadi di Kabul. Kaca-kaca rumah sejauh radius 100 meter dari lokasi pecah. Lubang mengagah muncul di tempat bom tersebut meledak.
Bom meledak di dekat gedung kedutaan Jerman. Namun aparat belum bisa mengidentifikasi sasaran yang ingin ditarget pelaku. Pasalnya, di kawasan tersebut banyak tempat-tempat penting, termasuk kantor kedutaan asing.
Departemen Dalam Negeri Afghanistan mengatakan mayoritas korban warga sipil. Hal itu karena saat bom meledak jalanan ramai dengan warga yang berangkat kerja dan sekolah. [kiblat.net/ +ResistNews Blog ]