-->

Usung Ide Khilafah, Polri Nilai Ormas HTI Meresahkan

+ResistNews Blog - Ajakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk mewujudkan pemerintahan berdasarkan khilafah telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Demikian dikatakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Rikwanto.

“Bukan terindikasi lagi. Sudah banyak videonya beredar untuk mengajak pada khilafah,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (02/05).

Ia menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan ideologi Pancasila, bukan negara agama.

“Jadi jangan coba-coba ada perkumpulan, ada ormas apapun yang mencoba mengganti dasar negara dari Pancasila ke ideologi lainnya,” imbuhnya, seperti dikutip dari Media Indonesia.

Rikwanto mengungkapkan pemerintah masih mengkaji ide khilafah yang diusung HTI di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).

“Mudah-mudahan segera diterbitkan pernyataan resmi pemerintah terhadap HTI,” katanya.

Tidak hanya terhadap HTI, pihaknya pun mengimbau ormas keagamaan lainnya agar tidak mengusung ide-ide untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

Polri kini tengah berupaya memetakan berbagai wilayah yang digunakan oleh ormas HTI dalam melakukan kaderisasi anggota baru.

“Kami memetakan dia kaderisasinya di mana saja,” katanya.

HTI Angkat Bicara

Sementara itu, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, akhirnya menanggapi pihak-pihak yang menuding organisasinya sebagai anti-Pancasila.

“Sekarang kalau kami dibilang anti-Pancasila, coba bisa tunjukkan enggak di mana kami menyebut anti-Pancasila?” ujar Ismail kepada Kompas.com, Rabu (03/05).

Lebih lanjut, ia mengaku bingung atas wacana pembubaran HTI. “Kami tidak tahu apa masalahnya sehingga harus dibubarkan? HTI itu bukan organisasi ilegal, tapi berbadan hukum,” ujar Ismail
[kiblat.net+ResistNews Blog ]