+ResistNews Blog - Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Selasa (02/05), mengultimatum Israel untuk menanggapi tuntutan ratusan tahanan Palestina yang menggelar aksi mogok makan. Israel diberi tenggat waktu 24 jam sejak pengumuman itu dikeluarkan.
“Kami memperingatkan musuh atas pengabaian tuntutan tahanan yang adil dan sesuai undang-undang. Kami mengatakan dengan jelas, kami mengultimatum komando musuh selama 24 jam untuk menanggapi tuntutan para tahanan,” tegas juru bicara Al-Qassam, Abu Ubaidah, dalam rekaman audio.
Dia melanjutkan, jika tuntutan itu tak segera ditanggapi, musuh akan membayar mahal setiap hari yang berlalu. Kami akan memanfaatkan tawanan di tangan kami untuk terus menekan musuh.
Abu Ubaidah menambahkan bahwa gerakannya mendukung para tahanan Palestina dan berdiri bersama mereka. Aksi pawai di Jalur Gaza pada Selasa sebagai aksi solidaritas terhadap tahanan Palestina dan mendesak pembukaan blokade terhadap Gaza.
Dia juga menyeru seluruh warga Palestina di Tepi Barat ikut serta dalam aksi “Hari Kemarahan” pada Rabu (03/05). “Kami sudah berjanji kepada tahanan dan rakyat untuk setia pada perjuangan mereka. Kami mengemban pendera mereka dan kami berperang sampai Allah mengizinkan tahanan kami bebas,” tutup Abu Ubaidah.
Seperti diketahui, sedikitnya 1500 tahanan Palestina menggelar aksi mogok makan di penjara Israel sejak 17 April lalu. Aksi yang dipimpin seorang tokoh dari gerakan Al-Fath Marwan Barghoti itu mendesak perlakuan layak di dalam tahanan.
Sampai saat ini Israel enggan menanggapi tuntutan para tahanan. Sebaliknya, para tahanan yang ikut dalam aksi tersebut diperlakukan dengan tindakan represif. Mereka tidak boleh ditemui keluarga dan pengacara, dan sebagian lain dipindahkan ke sel isolasi. [Al-Jazeera/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]
“Kami memperingatkan musuh atas pengabaian tuntutan tahanan yang adil dan sesuai undang-undang. Kami mengatakan dengan jelas, kami mengultimatum komando musuh selama 24 jam untuk menanggapi tuntutan para tahanan,” tegas juru bicara Al-Qassam, Abu Ubaidah, dalam rekaman audio.
Abu Ubaidah menambahkan bahwa gerakannya mendukung para tahanan Palestina dan berdiri bersama mereka. Aksi pawai di Jalur Gaza pada Selasa sebagai aksi solidaritas terhadap tahanan Palestina dan mendesak pembukaan blokade terhadap Gaza.
Seperti diketahui, sedikitnya 1500 tahanan Palestina menggelar aksi mogok makan di penjara Israel sejak 17 April lalu. Aksi yang dipimpin seorang tokoh dari gerakan Al-Fath Marwan Barghoti itu mendesak perlakuan layak di dalam tahanan.
Sampai saat ini Israel enggan menanggapi tuntutan para tahanan. Sebaliknya, para tahanan yang ikut dalam aksi tersebut diperlakukan dengan tindakan represif. Mereka tidak boleh ditemui keluarga dan pengacara, dan sebagian lain dipindahkan ke sel isolasi. [Al-Jazeera/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]