+ResistNews Blog – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengatakan, ketegangan Arab Saudi-Iran tidak akan mempengaruhi proses perdamaian Suriah.
Dikutip dari Anadolu Agency, Kerry mengaku telah melakukan negosiasi dengan Iran dan Arab Saudi, mereka terbuka dalam proses perdamaian Suriah yang akan digelar 25 Januari mendatang.
“Mereka berdua menyatakan sangat terbuka, tidak akan mengganggu kemauan mereka untuk bekerja sama dalam upaya untuk menyelesaikan Suriah,” katanya pada Jum’at (08/01).
AS sendiri tetap akan fokus untuk mencapai transisi politik di Suriah serta mengisolasi para mujahidin yang dianggapnya teroris.
Sejauh ini pemerintah Iran mendukung rezim Assad dalam pembicaraan damai, sedangkan Arab Saudi mendukung kelompok oposisi Suriah yang berjuang untuk menggulingkan Assad.
Selain itu, pertemuan Kerry dengan PM Iran juga membicarakan masalah kesepakatan nuklir yang telah mereka tandatangani dengan badan internasional, termasuk Amerika Serikat.
Dalam pembicaraan ini Teheran setuju untuk menghentikan program nuklirnya dengan imbalan dicopotnya beberapa sanksi ekonomi yang telah mereka terima.
Hubungan Arab Saudi-Iran sendiri sedang memanas pasca eksekusi seorang ulama Syiah, dan hal ini menimbulkan serangan terhadap kantor diplomatik Saudi di Teheran. [Anadolu/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]
Dikutip dari Anadolu Agency, Kerry mengaku telah melakukan negosiasi dengan Iran dan Arab Saudi, mereka terbuka dalam proses perdamaian Suriah yang akan digelar 25 Januari mendatang.
“Mereka berdua menyatakan sangat terbuka, tidak akan mengganggu kemauan mereka untuk bekerja sama dalam upaya untuk menyelesaikan Suriah,” katanya pada Jum’at (08/01).
AS sendiri tetap akan fokus untuk mencapai transisi politik di Suriah serta mengisolasi para mujahidin yang dianggapnya teroris.
Sejauh ini pemerintah Iran mendukung rezim Assad dalam pembicaraan damai, sedangkan Arab Saudi mendukung kelompok oposisi Suriah yang berjuang untuk menggulingkan Assad.
Selain itu, pertemuan Kerry dengan PM Iran juga membicarakan masalah kesepakatan nuklir yang telah mereka tandatangani dengan badan internasional, termasuk Amerika Serikat.
Dalam pembicaraan ini Teheran setuju untuk menghentikan program nuklirnya dengan imbalan dicopotnya beberapa sanksi ekonomi yang telah mereka terima.
Hubungan Arab Saudi-Iran sendiri sedang memanas pasca eksekusi seorang ulama Syiah, dan hal ini menimbulkan serangan terhadap kantor diplomatik Saudi di Teheran. [Anadolu/kiblat.net/ +ResistNews Blog ]